Perang Tigray: Konflik Etnis dan Politik yang Menyebabkan Krisis Kemanusiaan di Ethiopia dan Eritrea

ZAJ
By ZAJ - SEO Expert | AI Enthusiast
10 Min Read
- Advertisement -

Upaya penyelesaian konflik Tigray telah menghadapi banyak hambatan dan tantangan, baik dari dalam maupun dari luar.

Pemerintah pusat Ethiopia bersikeras bahwa konflik ini adalah masalah internal yang harus diselesaikan secara bilateral dengan TPLF, tanpa campur tangan dari pihak ketiga.

Pemerintah pusat juga menolak untuk mengakui keterlibatan pasukan Eritrea dalam konflik, meskipun ada banyak bukti yang menunjukkan hal sebaliknya.

Pemerintah pusat juga menuduh beberapa negara dan organisasi internasional, seperti AS, UE, dan PBB, berpihak kepada TPLF dan mencoba mengintervensi kedaulatan Ethiopia.

Ad imageAd image

TPLF, di sisi lain, menuntut agar pasukan Eritrea dan Amhara segera ditarik dari Tigray, dan agar pemerintah pusat mengakui legitimasi pemerintahan regional Tigray yang dipilih oleh rakyat.

TPLF juga menuntut agar pemerintah pusat menghentikan blokade ekonomi dan komunikasi terhadap Tigray, dan mengizinkan akses penuh bagi bantuan kemanusiaan dan misi penyelidikan hak asasi manusia.

TPLF juga menolak untuk berunding dengan pemerintah pusat, kecuali melalui perantara netral, seperti Uni Afrika atau PBB.

Beberapa upaya mediasi telah dilakukan oleh berbagai pihak, seperti Uni Afrika, PBB, UE, AS, dan negara-negara tetangga, seperti Sudan, Kenya, dan Somalia.

Namun, upaya-upaya ini belum membuahkan hasil yang signifikan, karena kurangnya kepercayaan dan kesediaan dari kedua belah pihak untuk berdialog.

Selain itu, upaya-upaya ini juga terhambat oleh kurangnya informasi yang akurat dan transparan tentang situasi di lapangan, karena adanya pembatasan akses dan sensor media oleh pemerintah pusat.

Konflik Tigray masih berlangsung hingga saat ini, tanpa ada tanda-tanda penyelesaian yang damai dan inklusif. Konflik ini telah menimbulkan penderitaan yang luar biasa bagi rakyat Tigray, dan mengancam masa depan Ethiopia dan kawasan Afrika Timur.

Konflik ini membutuhkan perhatian dan tindakan yang mendesak dari komunitas internasional, untuk mendorong dialog dan rekonsiliasi antara semua pihak yang terlibat, dan untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan perlindungan hak asasi manusia bagi korban konflik.

Konflik ini juga membutuhkan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan, yang mengakui dan menghormati keberagaman dan aspirasi rakyat Ethiopia, dan yang menjamin perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.

- Advertisement -
Share This Article