Perang Israel-Gaza Semakin Memanas! Ini Fakta dan Data yang Perlu Anda Ketahui

Rasyiqi
By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
6 Min Read
Tanah Palestina Bukan Milik Israel, Ini Fakta Sejarahnya!
Tanah Palestina Bukan Milik Israel, Ini Fakta Sejarahnya!
- Advertisement -

jfid – Perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza telah memasuki hari kesembilan, dengan korban jiwa terus bertambah dan krisis kemanusiaan semakin parah. Berikut adalah peta dan grafik yang menunjukkan perkembangan terbaru dan statistik konflik.

Jalur Gaza adalah wilayah yang dikuasai oleh Hamas, sebuah gerakan perlawanan Palestina yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Jalur Gaza memiliki luas sekitar 365 km persegi (141 mil persegi) dan berpenduduk sekitar 2,3 juta orang, menjadikannya salah satu daerah terpadat di dunia.

Jalur Gaza berbatasan dengan Israel di utara dan timur, Mesir di selatan, dan Laut Tengah di barat. Sejak 2007, Israel telah menjalankan blokade udara, laut, dan darat terhadap Jalur Gaza, membatasi pergerakan barang dan orang masuk dan keluar dari wilayah tersebut.

Konflik antara Israel dan Hamas meletus pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran ke arah Israel sebagai balasan atas penyerbuan pemukim Israel ke kompleks Masjid Al-Aqsa dan pembunuhan rekor jumlah warga Palestina oleh Israel dalam beberapa bulan terakhir.

Ad imageAd image

Israel membalas dengan melakukan serangan udara ke Jalur Gaza, menargetkan apa yang diklaim sebagai fasilitas militer Hamas. Hamas juga melakukan operasi lintas batas yang belum pernah terjadi sebelumnya melalui darat, udara, dan laut, memasuki wilayah Israel melalui celah-celah di pagar keamanan yang memisahkan Gaza dan Israel.

Sejak itu, kedua belah pihak terus bertukar tembakan, dengan korban jiwa meningkat setiap hari. Menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan Palestina, Palang Merah Palestina, dan Layanan Medis Israel, setidaknya 2.723 warga Palestina dan setidaknya 1.400 warga Israel telah tewas akibat konflik ini.

Lebih dari 423.000 orang telah terpaksa mengungsi dari rumah mereka di Jalur Gaza karena bombardemen Israel dan Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan bahwa sistem kesehatan Gaza telah mencapai “titik patah” dan ada sedikit waktu untuk mencegah bencana kemanusiaan.

Serangan udara Israel tidak hanya menewaskan warga sipil, tetapi juga merusak infrastruktur penting dan fasilitas lainnya di Jalur Gaza. Berikut adalah daftar beberapa fasilitas yang telah rusak atau ditutup di Jalur Gaza sejak Sabtu:

Rumah Sakit Al-Shifa: Rumah sakit terbesar di Jalur Gaza yang berada di tengah-tengah lingkungan Rimal di Kota Gaza telah rusak parah akibat serangan udara Israel pada Minggu malam. Rumah sakit ini adalah pusat perawatan utama bagi korban luka-luka akibat konflik.

Pembangkit Listrik Gaza: Pembangkit listrik satu-satunya yang beroperasi di Jalur Gaza yang terletak di sepanjang perbatasan distrik Deir el-Balah dengan Kota Gaza telah ditutup pada Senin pagi setelah serangan udara Israel menghancurkan saluran transmisi listrik utama. Hal ini menyebabkan pemadaman listrik total di seluruh Jalur Gaza.

Sekolah PBB: Sekitar 50 sekolah yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) telah rusak akibat serangan udara Israel. Sekolah-sekolah ini juga menjadi tempat perlindungan bagi ribuan pengungsi yang mencari keselamatan dari bombardemen Israel.

Menara Hanadi: Gedung apartemen bertingkat 13 yang berada di lingkungan Rimal di Kota Gaza telah runtuh akibat serangan udara Israel pada Selasa malam. Gedung ini adalah salah satu gedung tertinggi di Jalur Gaza dan merupakan tempat tinggal bagi banyak keluarga serta kantor bagi beberapa organisasi media, termasuk Al Jazeera dan Associated Press.

Israel mengklaim telah menjatuhkan 6.000 bom di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, hampir menyamai jumlah bom yang digunakan oleh AS di Afghanistan dalam satu tahun.

Afghanistan adalah hampir 1.800 kali lebih besar dari Jalur Gaza yang terkepung. Israel juga mengatakan bahwa sekitar 300.000 tentara Israel telah berkumpul di dekat Gaza dan bersiap untuk perang dengan Hamas. Israel telah memerintahkan 1,1 juta orang untuk pindah ke selatan Gaza dalam waktu 24 jam, menimbulkan kekhawatiran bahwa operasi darat Israel akan segera terjadi.

Sementara itu, Hamas mengatakan telah meluncurkan 5.000 roket ke arah Israel dalam serangan awalnya. Militer Israel mengatakan 2.500 roket telah ditembakkan. Hamas juga mengklaim sedang memegang lebih dari 100 sandera, termasuk warga Amerika, di Jalur Gaza.

Konflik antara Israel dan Hamas adalah konflik terpanas dan terberat dalam sejarah 75 tahun mereka. Konflik ini juga menimbulkan protes dan kekerasan di Tepi Barat yang diduduki, Yerusalem Timur, dan Israel sendiri, di mana warga Arab dan Yahudi saling bentrok. Komunitas internasional telah menyerukan gencatan senjata segera dan solusi damai yang adil bagi kedua belah pihak.

- Advertisement -
TAGGED:
Share This Article