Ngopi Yuk! 7 Jenis Kopi Terbaik untuk Diet, Bantu Turunkan Berat Badan

Shofiyatul Millah
5 Min Read
- Advertisement -

jfid – Bagi sebagian orang, kopi adalah minuman yang tak bisa ditinggalkan. Selain memberikan sensasi nikmat di lidah, kopi juga bisa memberikan energi dan fokus untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Tapi, tahukah Anda bahwa kopi juga bisa membantu usaha Anda untuk menurunkan berat badan?

Ya, kopi ternyata memiliki kandungan bioaktif yang berpotensi mendukung upaya penurunan berat badan.

Kafein, misalnya, adalah senyawa utama kopi yang bisa meningkatkan metabolisme dan menekan nafsu makan.

Ad imageAd image

Selain itu, kopi juga memiliki sifat termogenik, yaitu kemampuan untuk meningkatkan suhu tubuh dan membakar kalori.

Namun, tidak semua jenis kopi bisa memberikan manfaat tersebut. Ada beberapa jenis kopi yang lebih baik untuk diet daripada yang lain.

Apa saja? Berikut ini adalah daftar tujuh jenis kopi terbaik untuk diet yang dirangkum dari Athletic Insight dan Hello Sehat.

Espresso

Espresso adalah minuman kopi pekat yang dibuat dengan memasukkan air panas ke dalam biji kopi yang telah digiling halus.

Espresso memiliki rasa dan aroma yang kuat, serta kalori yang minim. Espresso cocok diminum tanpa gula atau pemanis buatan.

Anda juga bisa menambahkan susu rendah lemak jika ingin membuat cappuccino atau latte.

Americano

Americano adalah minuman kopi yang dibuat dari espresso yang dilarutkan dengan air panas.

Americano memiliki rasa dan kafein yang serupa dengan kopi tetes, tetapi lebih rendah kalori.

Americano juga enak diminum tanpa gula atau pemanis buatan. Anda bisa menambahkan es jika ingin menyegarkan tenggorokan.

Cold brew

Cold brew adalah minuman kopi yang dibuat dari biji kopi yang direndam dalam air dingin selama 12-24 jam.

Proses ini menghasilkan kopi yang teksturnya lebih halus, tidak terlalu asam, dan memunculkan rasa manis alami.

Karenanya, Anda tidak perlu menambahkan gula atau pemanis buatan saat minum cold brew.

Cold brew juga bisa memberikan energi yang besar karena kandungan kafeinnya yang tinggi.

Kopi hitam

Kopi hitam adalah minuman kopi yang dibuat dengan cara menyeduh bubuk kopi dengan air panas. Kopi hitam dinikmati tanpa tambahan susu, krim, atau gula.

Jenis kopi ini nol kalori, sehingga sangat cocok untuk diet. Kopi hitam bisa dihasilkan dari berbagai metode penyeduhan, seperti drip, french press, atau pour over.

Kopi organik

Kopi organik adalah minuman kopi yang dibuat dari biji kopi yang ditanam tanpa menggunakan pestisida, herbisida, atau bahan kimia lainnya.

Kopi organik lebih sehat bagi tubuh karena tidak mengandung residu bahan kimia yang mungkin ada pada kopi non-organik.

Kopi organik juga lebih ramah lingkungan karena tidak merusak tanah dan ekosistem.

Kopi dengan rempah

Kopi dengan rempah adalah minuman kopi yang dibuat dengan menambahkan rempah-rempah seperti kayu manis, pala, atau jahe.

Rempah-rempah bisa memberikan rasa dan aroma yang khas, serta manfaat kesehatan yang beragam.

Rempah-rempah juga bisa membantu meningkatkan metabolisme, menurunkan kadar gula darah, dan mengurangi peradangan.

Kopi dengan susu nabati

Kopi dengan susu nabati adalah minuman kopi yang dibuat dengan menambahkan susu yang berasal dari tumbuhan, seperti serealia atau biji-bijian.

Susu nabati bisa memberikan rasa manis alami, serta kandungan protein, serat, dan lemak sehat yang baik untuk tubuh.

Susu nabati juga lebih rendah kalori dan lemak daripada susu hewani.

Itulah tujuh jenis kopi terbaik untuk diet yang bisa Anda coba. Tentu saja, Anda juga harus memperhatikan jumlah dan frekuensi konsumsi kopi Anda.

Jangan minum kopi terlalu banyak atau terlalu sering, karena bisa menimbulkan efek samping seperti insomnia, dehidrasi, atau gangguan pencernaan.

Sebagai patokan, Food and Drug Administration (FDA) menganjurkan batas maksimal minum kopi adalah 400 mg kafein per hari, atau sekitar empat cangkir kopi.

Selain minum kopi, Anda juga harus menjaga pola makan sehat, olahraga teratur, dan istirahat cukup untuk mendapatkan hasil diet yang optimal.

- Advertisement -
Share This Article