Jfid – Sebuah fenomena baru muncul di jagat media sosial, di mana para pengguna media sosial secara kolektif memblokir selebriti yang tidak mengeluarkan pernyataan tentang konflik dan krisis kemanusiaan di Gaza.
Gerakan ini, yang dikenal sebagai ‘Blockout’, telah menarik perhatian global dan memicu diskusi tentang tanggung jawab sosial dan politik para figur publik.
Apa Itu ‘Blockout’?
‘Blockout’ adalah gerakan yang dimulai di platform media sosial TikTok, yang mengajak warganet untuk memblokir selebriti yang bungkam terhadap krisis kemanusiaan di Gaza.
Gerakan ini bertujuan untuk mengirimkan pesan bahwa ketenaran dan pengaruh harus digunakan untuk tujuan yang lebih besar daripada sekadar hiburan.
Mengapa ‘Blockout’ Muncul?
Gerakan ini muncul sebagai respons terhadap keheningan beberapa selebriti terkait perang di Gaza.
Dengan tagar #blockout dan #blockout2024, gerakan ini menyerukan kepada warganet untuk memblokir selebriti dari media sosial mereka, sehingga mengurangi pendapatan iklan dan pengaruh yang dimiliki oleh selebriti tersebut.
Siapa Saja yang Menjadi Sasaran?
Selebriti dunia seperti Zendaya dan Taylor Swift, serta banyak lainnya, telah menjadi sasaran gerakan ini.
Mereka dianggap gagal menggunakan platform mereka untuk membicarakan masalah kemanusiaan yang serius.
Bagaimana ‘Blockout’ Berdampak?
Gerakan ini telah menyebabkan beberapa selebriti kehilangan jutaan pengikut di media sosial.
Ini menunjukkan bahwa warganet ingin selebriti yang mereka ikuti tidak hanya menghibur tetapi juga bersikap dan bertindak ketika terjadi krisis kemanusiaan.
Apa Tanggapan Selebriti?
Sejauh ini, beberapa selebriti telah merespons dengan mengeluarkan pernyataan atau mendukung kampanye kemanusiaan untuk Gaza, sementara yang lainnya memilih untuk tetap diam.
News peg untuk berita ini adalah tren media sosial ‘Blockout’ yang sedang berkembang, sementara news hook-nya adalah pertanyaan yang lebih besar tentang peran dan tanggung jawab selebriti dalam isu-isu sosial dan politik global.
Dengan gerakan ‘Blockout’ ini, kita melihat bagaimana media sosial dapat digunakan sebagai alat untuk aktivisme dan perubahan sosial.
Ini juga menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana figur publik harus terlibat dalam isu politik dan kemanusiaan.
Apakah mereka memiliki kewajiban untuk bersuara, atau apakah mereka bebas untuk memilih diam?
Diskusi ini akan terus berkembang seiring dengan perkembangan situasi di Gaza dan respons dari komunitas global.
Untuk informasi lebih lanjut dan perkembangan terkini tentang tren ‘Blockout’, Anda dapat mengikuti tautan ini.