Jurnalfaktual.Id- Lombok Barat,-Masyarakat Desa Langko, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat merasa geram terhadap tagihan dan pelayanan dari PDAM Giri Menang, sehingga melakukan aksi besar-besaran di depan resevoar PDAM Giri Menang Lombok Barat, Senin, 25/11/2019.
Kegerahan masyarakat akibat perlakuan pihak PDAM Giri Menang ini mencuat ketika pihak PDAM menerapkan tarif pembayaran yang melonjak begitu besar.
“tagihannya sampai RP. 300 ribu sebulan dan untuk kebutuhan rumah tangga, warga membayarnya 150. 175 ribu per bulan” tandas Mawardi, Kepala Desa Langko.
Tagihan yang melonjak ini membuat masyarakat Desa Langko berdatangan mendatangi Resevoar PDAM Giri Menang, guna memprotes kebijakan yang di ambil oleh pihak PDAM.
“pihak Pemdes sudah melakukan komunikasi dengan PDAM akan tetapi pihak PDAM menjawab tagihannya sesuai dengan pemakaian dari pelanggan” sebut Mawardi.
Tak terima, warga Desa Langko membantah apa yang disampaikan oleh pihak PDAM.
“selama ini masyarakat kami di Desa Langko pemakaiannya biasa-biasa saja, seperti biasanya, akan tetapi kok tiba-tiba ada perbedaan pembayaran” tandas Ahmad Khotib, Korlap Aksi.
Massa aksi yang diperkirakan berjumlah 200 orang tersebut menuntut agar tagihan yang sudah di tetapkan oleh pihak PDAM untuk dicabut.
“segera cabut tagihan yang memberatkan warga desa kami, sebab kami merasa tidak sesuai antara tagihan dengan kepuasan pelayanan” cetus Khotib.
Terpisah, pihak PDAM melalui Dirutnya Lalu Ahmad Zaini mempersilahkan masyarakat untuk demonstrasi.
“intinya, kronologinya ada surat masuk ke Pemdes dan keberatan terhadap tarif yang ditetapkan oleh kami” tandas Lalu Ahmad Zaini.
Terkait dengan kepuasan pelanggan di PDAM Giri Menang, terutama kemacetan air, pihaknya memakluminya dengan alasan efek musim kemarau.
“kalau masalah macet, itu mungkin efek musim kemarau” sebut Lalu Ahmad Zaini.
Massa aksi pada penyampaiannya, mengancam akan menutup Reservoar PDAM Giri Menang yang mereka datangi.
“kalau tarif nya tetap seperti ini, kami akan menutup reservoar PDAM Giri Menang” ancam Korlap Aksi.
Diketahui, reservoar PDAM yang berencana akan ditutup massa aksi ini merupakan penyuplai air di tempat pariwisata seperti Senggigi dan sekitarnya.
“masyarakat hanya meminta ada pimpinan PDAM yang langsung mengecek kondisi lapangan, kenapa warga bisa protes tentu karena ada penyebab” tandas Mawardi Kades Langko.