jfid – Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024 semakin dekat. Tiga pasangan calon yang sudah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah Anies Baswedan-Iskandar Muhaimin, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Mereka bertarung untuk merebut hati rakyat Indonesia yang berhak memilih.
Namun, siapa yang paling diunggulkan oleh publik? Berbagai lembaga survei terus merilis hasil penelitian mereka terkait elektabilitas atau tingkat keterpilihan tiga pasangan calon tersebut. Hasil survei bisa menjadi gambaran awal tentang kekuatan dan kelemahan masing-masing kandidat, serta dinamika politik yang terjadi di masyarakat.
Dalam artikel ini, kami akan mengulas hasil survei terbaru dari empat lembaga, yaitu Ipsos Public Affairs, Lembaga Survei Nasional (LSN), Lembaga Survei Jakarta (LSJ), dan Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI). Kami akan membandingkan hasil survei mereka secara nasional dan regional, serta mencari faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi pemilih.
Ipsos Public Affairs: Ganjar Unggul Tipis atas Prabowo
Lembaga riset internasional Ipsos Public Affairs merilis hasil survei elektabilitas tiga pasangan calon presiden pada 6 September 2023. Survei dilakukan pada 22-27 Agustus 2023 di 24 provinsi di Indonesia dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang. Metode survei adalah wawancara tatap muka dengan aplikasi Ipsos Ifield yang merupakan sistem computer-asissted personal interviews (CAPI) yang merupakan standar global Ipsos dalam melakukan interview tatap muka. Margin of error survei adalah plus minus 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil survei Ipsos menunjukkan bahwa mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo unggul tipis atas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Ganjar mendapatkan 40,12% suara, sedangkan Prabowo mendapatkan 37,21% suara. Sementara itu, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di posisi ketiga dengan 22,67% suara.
Peneliti senior Ipsos Public Affairs, Arif Nurul Imam, menjelaskan bahwa hasil survei ini menunjukkan adanya rebound atau pemulihan elektabilitas Ganjar yang sebelumnya kalah dari Prabowo. Dia mengatakan bahwa salah satu faktor yang mendongkrak elektabilitas Ganjar adalah dukungan dari basis Jawa Tengah yang loyal kepadanya. Selain itu, Ganjar juga mendapat simpati dari pemilih yang menginginkan perubahan dan pembaruan.
Di sisi lain, Prabowo masih memiliki elektabilitas yang tinggi karena faktor loyalitas dari basis Partai Gerindra dan koalisi partai pendukungnya. Prabowo juga mendapat dukungan dari pemilih yang menghargai pengalaman dan kepemimpinan. Namun, Prabowo juga menghadapi tantangan dari pemilih yang skeptis terhadap kredibilitas dan komitmen politiknya.
Sedangkan Anies, menurut Arif, mengalami penurunan elektabilitas karena faktor kinerja dan kontroversi selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Anies juga kurang mendapat dukungan dari basis Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang menjadi partai pendukungnya. Anies masih mengandalkan dukungan dari pemilih yang menghendaki perubahan radikal dan pemilih yang memiliki afiliasi agama yang kuat.
Lembaga Survei Nasional (LSN): Prabowo Masih Teratas
Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas tiga pasangan calon presiden pada 1 September 2023. Survei dilakukan sejak 14 hingga 24 Agustus 2023 di 38 provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Jumlah sampel sebesar 1.420 responden, diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multistage random sampling). Margin of error survei adalah plus minus 2,6%, dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95%. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara melalui telepon dengan responden oleh tenaga terlatih dengan bantuan atau pedoman kuesioner.
Hasil survei LSN menunjukkan bahwa Prabowo Subianto masih menduduki posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 40,8%. Di posisi kedua ada Ganjar Pranowo dengan elektabilitas sebesar 35,9%. Sementara itu, Anies Baswedan berada di posisi ketiga dengan elektabilitas sebesar 22,2%. Responden yang tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 1,1%.
Direktur Eksekutif LSN, Dedi Kurnia Syah, menjelaskan bahwa hasil survei ini menunjukkan bahwa Prabowo masih memiliki basis pemilih yang solid dan loyal. Prabowo juga mendapat keuntungan dari faktor Gibran Rakabuming Raka yang merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo. Gibran dinilai mampu menarik simpati dari pemilih yang mengagumi Jokowi dan menginginkan kontinuitas pembangunan.
Di sisi lain, Ganjar Pranowo masih memiliki potensi untuk mengejar Prabowo. Ganjar dinilai memiliki kinerja yang baik sebagai Gubernur Jawa Tengah dan memiliki citra yang bersih dan merakyat. Ganjar juga mendapat dukungan dari basis Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang merupakan partai terbesar di Indonesia. Namun, Ganjar juga menghadapi tantangan dari pemilih yang menganggapnya kurang berpengalaman dan kurang tegas.
Sedangkan Anies Baswedan, menurut Dedi, mengalami stagnasi elektabilitas karena faktor kinerja dan kontroversi selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Anies juga kurang mendapat dukungan dari basis Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Ummat yang menjadi partai pendukungnya. Anies masih mengandalkan dukungan dari pemilih yang menghendaki perubahan radikal dan pemilih yang memiliki afiliasi agama yang kuat.
Lembaga Survei Jakarta (LSJ): Anies-Muhaimin Salip Ganjar-Mahfud
Lembaga Survei Jakarta (LSJ) merilis hasil survei elektabilitas tiga pasangan calon presiden pada 19 November 2023. Survei dilakukan pada 1-10 November 2023 di 34 provinsi di Indonesia dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang. Metode survei adalah wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error survei adalah plus minus 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil survei LSJ menunjukkan bahwa Anies Baswedan-Iskandar Muhaimin berhasil menyalip Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan berada di posisi kedua setelah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Anies-Muhaimin mendapatkan 29,2% suara, sedangkan Ganjar-Mahfud mendapatkan 28,8% suara. Sementara itu, Prabowo-Gibran masih unggul dengan 40,3% suara.
Direktur LSJ, Rizal Ramli, menjelaskan bahwa hasil survei ini menunjukkan adanya pergeseran elektabilitas Anies-Muhaimin yang sebelumnya berada di posisi ketiga. Dia mengatakan bahwa salah satu faktor yang mendongkrak elektabilitas Anies-Muhaimin adalah dukungan dari basis Partai Keadilan Sejahtera (PKS).