jfid – Konflik di Timur Tengah sering kali dipengaruhi oleh strategi proxy, di mana negara-negara besar menggunakan sekutu lokal untuk melawan musuh bersama tanpa terlibat langsung dalam pertempuran.
Salah satu contoh yang paling menonjol dalam beberapa tahun terakhir adalah peran Israel dalam menghadapi pengaruh Iran di kawasan tersebut.
kami akan mengulas secara mendalam bagaimana Israel berfungsi sebagai perpanjangan tangan bagi kepentingan strategis negara-negara Arab dan Barat dalam menekan Iran dan proksi-proksinya, dengan fokus pada serangan Israel ke Yaman.
Geopolitik
Iran telah lama menjadi kekuatan utama yang mendukung berbagai kelompok bersenjata di Timur Tengah, termasuk Houthi di Yaman, Hizbullah di Lebanon, dan milisi di Irak dan Suriah.
Dukungan ini memberikan Iran pengaruh signifikan di kawasan tersebut, yang dianggap sebagai ancaman oleh negara-negara Teluk seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), serta oleh Israel.
Untuk mengimbangi pengaruh ini, negara-negara tersebut sering kali menggunakan Israel sebagai alat strategis dalam konflik proxy melawan Iran.
Dukungan Internasional terhadap Israel
Banyak negara Barat, terutama Amerika Serikat, memiliki kepentingan strategis dalam mendukung Israel.
Dukungan ini mencakup bantuan militer, intelijen, dan teknologi canggih yang membantu Israel dalam operasinya melawan proksi Iran.
Misalnya, sistem pertahanan udara dan teknologi pengawasan yang disediakan oleh AS telah memungkinkan Israel untuk melancarkan serangan yang efektif terhadap target-target di Yaman dan Suriah.
Operasi Militer Israel di Yaman
Pada Juli 2024, Israel melancarkan serangan udara terhadap pelabuhan Hudaydah di Yaman, yang dikontrol oleh kelompok Houthi.
Serangan ini bertujuan untuk menghancurkan infrastruktur yang digunakan oleh Houthi untuk menyimpan minyak dan bahan bakar, yang penting bagi operasi militer mereka.
Serangan ini dilakukan dengan menggunakan pesawat tempur Israel yang terbang melalui wilayah udara Arab Saudi, yang memberikan izin kepada Israel untuk menggunakan wilayah udaranya.
Metode Serangan
Serangan Israel ke Hudaydah menggunakan jet tempur yang dilengkapi dengan rudal jelajah.
Jet-jet ini terbang rendah untuk menghindari deteksi radar, sebuah taktik yang efektif untuk memastikan serangan mencapai target dengan presisi tinggi.
Arab Saudi tidak hanya memberikan izin penggunaan wilayah udara tetapi juga menyediakan dukungan logistik seperti pengisian bahan bakar di udara.
Dampak dan Reaksi
Serangan ini menimbulkan kerusakan signifikan pada infrastruktur pelabuhan dan menyebabkan kebakaran besar yang berlangsung selama beberapa hari.
Selain kerugian material, serangan ini juga menewaskan beberapa warga sipil dan melukai puluhan lainnya.
Iran, sebagai pendukung utama Houthi, mengecam keras serangan ini dan memperingatkan bahwa tindakan semacam ini hanya akan memperburuk konflik di kawasan tersebut.
Pandangan Kritis
Meskipun serangan ini dianggap sebagai langkah taktis untuk melemahkan Houthi dan mengurangi pengaruh Iran, dampaknya terhadap stabilitas regional sangat mengkhawatirkan.
Serangan terhadap infrastruktur vital di Yaman memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah parah di negara tersebut.
Selain itu, keterlibatan negara-negara Teluk dalam mendukung operasi ini menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana mereka bersedia bekerja sama dengan Israel demi kepentingan strategis mereka, meskipun secara publik mereka mengutuk tindakan Israel di tempat lain, seperti di Gaza.
Kesimpulan
Peran Israel dalam pertarungan geopolitik melawan Iran menunjukkan bagaimana negara-negara di Timur Tengah menggunakan strategi proxy untuk menghindari keterlibatan langsung dalam konflik sambil tetap mengejar kepentingan strategis mereka.
Dukungan internasional, terutama dari Amerika Serikat dan negara-negara Teluk, memungkinkan Israel untuk melakukan operasi militer yang efektif terhadap proksi Iran.
Namun, strategi ini juga membawa risiko eskalasi konflik yang lebih luas dan dampak kemanusiaan yang signifikan, yang memerlukan perhatian serius dari komunitas internasional.