Saeed Jalili: Kandidat Ultra-Konservatif yang Mengincar Kepresidenan Iran dengan Strategi Kampanye Berani

Ummu Alvina By Ummu Alvina
3 Min Read
Saeed Jalili: Kandidat Ultra-Konservatif yang Mengincar Kepresidenan Iran dengan Strategi Kampanye Berani (Ilustrasi)
Saeed Jalili: Kandidat Ultra-Konservatif yang Mengincar Kepresidenan Iran dengan Strategi Kampanye Berani (Ilustrasi)
- Advertisement -

jfid – Saeed Jalili, seorang kandidat presiden Iran yang dikenal dengan pandangan ultra-konservatifnya, telah menetapkan beberapa strategi utama dalam kampanye putaran kedua pemilihan presiden yang dijadwalkan pada 28 Juni 2024.

Jalili, yang merupakan sekutu dekat Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, berfokus pada beberapa aspek penting dalam usahanya untuk meraih kemenangan.

Dalam lanskap politik Iran yang terfragmentasi, Jalili berusaha menjadi simbol kesatuan bagi berbagai faksi konservatif.

Dengan latar belakang sebagai anggota Dewan Kebijaksanaan dan mantan Sekretaris Dewan Keamanan Nasional, ia memiliki kredibilitas yang kuat di kalangan konservatif.

Ad image

Jalili berharap dapat mengonsolidasikan dukungan dari berbagai kelompok konservatif untuk memperkuat basis pemilihnya​

Jalili dikenal dengan sikapnya yang keras terhadap Barat, terutama Amerika Serikat. Dalam kampanyenya, ia menekankan pentingnya resistensi terhadap tekanan Barat, menggemakan prinsip-prinsip Revolusi Islam 1979.

Jalili telah menyatakan bahwa pendekatan keras terhadap negosiasi nuklir dan kebijakan luar negeri adalah jalan yang benar untuk Iran, meskipun ini telah menyebabkan sanksi internasional yang berat bagi negara tersebut​.

Kesetiaan Jalili kepada Ayatollah Khamenei menjadi salah satu pilar utama kampanyenya.

Ia berusaha menunjukkan bahwa dirinya adalah pilihan yang paling sesuai untuk meneruskan visi Khamenei dalam memimpin Iran.

Jalili telah menunjukkan kesetiaan yang tidak tergoyahkan terhadap Khamenei selama bertahun-tahun, yang membuatnya menjadi kandidat favorit di kalangan pendukung garis keras.

Sebagai mantan negosiator nuklir Iran dari tahun 2007 hingga 2013, Jalili memiliki pengalaman diplomatik yang signifikan.

Ia berencana menggunakan pengalaman ini untuk menunjukkan bahwa ia memiliki kemampuan untuk menangani isu-isu internasional yang kompleks.

Jalili telah terlibat dalam perundingan penting dengan komunitas internasional, meskipun pendekatannya yang keras sering kali menimbulkan kontroversi dan frustrasi di kalangan diplomat asing.

Jalili juga berkomitmen untuk mempertahankan nilai-nilai tradisional dan budaya Iran. Dalam kampanyenya, ia menekankan pentingnya menjaga identitas nasional dan moralitas yang berakar pada prinsip-prinsip Islam.

Ini termasuk menjaga kebijakan sosial yang konservatif dan memastikan bahwa budaya Barat tidak mempengaruhi masyarakat Iran​

Dalam konteks politik Iran yang dinamis dan penuh tantangan, strategi Jalili menyoroti bagaimana ia berusaha memenangkan hati pemilih dengan menekankan kesetiaan, keterampilan diplomatik, dan komitmennya terhadap nilai-nilai tradisional.

Bagaimana pendekatan ini akan diterima oleh pemilih dan apakah Jalili dapat mengatasi tantangan dari kandidat lain seperti Masoud Pezeshkian, hanya waktu yang akan menjawab​.

- Advertisement -
Share This Article