Gencar Berdiskusi Santai, Mathur Pilih Model Kampanye Serap Aspirasi Pemilih

Syahril Abdillah By Syahril Abdillah
4 Min Read
Gencar Berdiskusi Santai, Mathur Pilih Model Kampanye Serap Aspirasi Pemilih (Ilustrasi)
Gencar Berdiskusi Santai, Mathur Pilih Model Kampanye Serap Aspirasi Pemilih (Ilustrasi)
- Advertisement -

BANGKALAN, JurnalFaktual.id – Mathur Husyairi, Calon Bupati Bangkalan nomor urut 2, sedang aktif mengadakan kegiatan serap aspirasi masyarakat, khususnya dengan kalangan muda dan mahasiswa.

Kali ini, Mathur berdialog terbuka dengan mahasiswa, pemuda dan masyarakat bertajuk “Mathur Mator” pada Sabtu (12/10/2024) malam sekitar pukul 19.30 WIB.

Kegiatan yang berlangsung di Cafe Lohan, Desa Longkek, Kecamatan Galis, Bangkalan ini dikemas dengan suasana santai dengan tujuan menyerap aspirasi pemilih.

Mathur menyebutkan, dalam beberapa pertemuan, ia menggunakan konsep diskusi santai dengan sesi ngopi dan nongkrong untuk memudahkan warga menyampaikan ide dan kritiknya secara langsung.

Memurut Mathur, pentingnya dialog seperti ini sebagai cara efektif untuk mendengarkan keluh kesah serta kritikan terhadap dirinya jika terpilih nanti sebagai Bupati Bangkalan.

Tak jarang, dalam setiap pertemuan, Mathur memilih tidak banyak dalam memberikan kata pengantar, ia lebih suka langsung memberikan kesempatan terhadap para audiens yang hadir.

Pemuda, mahasiswa dan masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut, sangat antusias dalam memberikan pertanyaan terhadap isu yang sering terjadi di Bangkalan.

Sukron mengawali sesi tanya jawab dengan menanyakan perihal guru honorer yang sampai saat ini masih jauh dari kata sejahtera, padahal guru merupakan ujung tombak dari kualitas pendidikan di Kabupaten Bangkalan.

“Kami sangat prihatin terhadap nasib para guru honorer, yang profesinya adalah mencerdaskan anak bangsa, namun kesejahteraannya masih jauh dari kata pantas,” ujar Sukron.

Mohammad Rosid mahasiswa jauh-jauh dari Kecamatan Kokop, menyinggung soal lapangan pekerjaan yang sangat minim di Bangkalan, dia menanyakan komitmen Mathur jika terpilih Bupati nanti.

“Banyak pemuda dan mahasiswa lebih memilih merantau karena tidak adanya lapangan pekerjaan di Bangkalan, apa komitmen anda jika terpilih jadi Bupati nanti,” kata dia.

Kemudian Farid Arja, merupakan salah satu pengusaha muda di Kecamatan Galis, dia menyinggung soal bocornya Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ia juga menyinggung soal maraknya tambang-tambang ilegal yang ada di Bangkalan.

“Pertanyaanya, berani tidak Bapak Mathur jika terpilih jadi Bupati, melawan tambang ilegal itu, agar bisa menyumbang PAD untuk Kabupaten Bangkalan,” ucapnya.

Menanggapi semua pertanyaan itu, Mathur akan mengajak seluruh masyarakat, mahasiswa dan pemuda untuk bersama-sama mengawasi dana biaya operasional sekolah (BOS) yang ada di masing-masing sekolah, terutama guru honorer.

“Sekali-kali lah, sambil ditanyakan kepada pihak sekolah, kemana semua alokasi dana BOS ini, karena gaji guru honorer ini diambil dari dana BOS itu,” kata Mathur.

Persoalan minimnya lapangan pekerjaan di Bangkalan, Mathur berencana untuk menarik investasi dan membangun pabrik guna menyerap tenaga kerja lokal.

Selain itu, ia juga akan memanfaatkan potensi di bidang usaha, UMKM akan dijadikan alat untuk anak muda agar kreatif untuk menjadi enterpreuner, lalu akan dibantu dengan permodalan dari pemerintah daerah, BLK (balai latihan kerja) juga akan ia manfaatkan untuk pelatihan-pelatuhan bagi anak-anak muda.

“Tinggal bagaimana nanti pemuda dan mahasiswa sekarang ini mau tidak pegang kotorannya ayam, dalam artian, manfaatkan peluang yang ada jangan gengsi,” ungkapnya.

Terkait tambang ilegal, jika dirinya terpilih jadi Bupati, dirinya berjanji akan menertibkan pengusaha tambang, dan akan kawal izinnya agar Bangkalan kecipratan PAD nya.

“Komitmen saya, pengusaha tambabg ini nanti akan saya panggil, dan akan saya kawal proses izinnya, agar Bangkalan bisa mendapatkan PAD juga dari pengusaha tambang itu,” pungkasnya.

(fi/id)

- Advertisement -
Share This Article