Ransomware Menggempur Pusat Data Nasional, Data 282 Instansi Terancam Bocor

Nafa
By Nafa
3 Min Read
Cegah Serangan Hacker di Pusat Data Nasional: Begini Solusinya (Ilustrasi)
Cegah Serangan Hacker di Pusat Data Nasional: Begini Solusinya (Ilustrasi)

jfid- Pada tanggal 20 Juni 2024, Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) Indonesia mengalami serangan ransomware yang mengakibatkan gangguan besar pada layanan publik di lebih dari 210 instansi pemerintah.

Serangan ini, yang dilakukan oleh kelompok ransomware Lockbit 3.0, telah mengakibatkan berbagai layanan penting seperti imigrasi tidak berfungsi .

Hinsa Siburian, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), menyatakan bahwa serangan ini adalah salah satu insiden siber paling serius dalam sejarah data pemerintah Indonesia.

Kelompok Lockbit 3.0, yang juga terlibat dalam serangan terhadap Bank Syariah Indonesia pada tahun 2023, menggunakan metode enkripsi untuk mengunci file berharga di sistem komputer, menuntut uang tebusan untuk membuka kembali akses .

Lockbit 3.0 adalah varian terbaru dari ransomware yang dikembangkan oleh peretas Rusia. Serangan ini tidak hanya mengganggu layanan publik tetapi juga mengancam data ratusan instansi pemerintah.

Teguh Aprianto dari Ethical Hackers Indonesia menyoroti bahwa kelemahan utama dalam sistem keamanan data pemerintah Indonesia adalah kurangnya backup data center yang efektif dan sistem pertahanan yang memadai terhadap serangan siber .

Untuk mengatasi kelemahan ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika sedang mengembangkan strategi perlindungan data dan melakukan tes simulasi reguler untuk memastikan keamanan sistem.

Namun, serangan ini menunjukkan bahwa masih banyak yang perlu dilakukan untuk meningkatkan keamanan data pemerintah Indonesia .

Pemerintah memutuskan untuk tidak membayar uang tebusan, dengan alasan tidak ingin memberikan preseden yang buruk bagi serangan siber di masa depan dan untuk memastikan keamanan data.

Serangan ini juga menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran akan keamanan siber di kalangan masyarakat dan pemerintah untuk menghadapi ancaman yang semakin kompleks .

Secara keseluruhan, serangan ransomware ini menunjukkan bahwa tidak ada sistem keamanan yang benar-benar aman.

Pentingnya meningkatkan kesadaran keamanan dan mengembangkan sistem pertahanan yang lebih kuat sangatlah krusial untuk menghadapi ancaman siber yang terus berkembang .

Serangan ransomware yang menghantam Pusat Data Nasional Indonesia telah mengganggu layanan publik di lebih dari 210 instansi pemerintah dan mengungkapkan kelemahan serius dalam sistem keamanan data pemerintah.

Serangan ransomware Lockbit 3.0, kelemahan sistem keamanan data pemerintah, pentingnya budaya kesadaran keamanan, dan perlunya sistem pertahanan yang lebih kuat.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email faktual2015@gmail.com

Share This Article