jfid – Presiden Joko Widodo memaparkan serangkaian langkah konkret dalam menghadapi tantangan berat yang diakibatkan oleh perubahan iklim.
Dalam pidato yang menggugah di hadapan para pemimpin global dan pembuat kebijakan, Jokowi menegaskan perlunya tindakan segera untuk mengantisipasi dampak buruk yang dapat memicu krisis pangan, inflasi, dan kelangkaan air akibat cuaca ekstrem.
Presiden Jokowi menyoroti urgensi dari perencanaan yang matang untuk menghadapi potensi kelaparan akibat panas ekstrem yang dapat mengganggu produksi pangan dan menaikkan harga bahan pangan, seperti yang dilaporkan oleh Liputan6.
Ia menekankan perlunya kolaborasi antara kementerian, lembaga pemerintah, dan pemerintah daerah dalam menyusun rencana respons yang efektif.
Selain itu, Jokowi juga mengingatkan tentang risiko kekurangan air yang dapat mengancam 50 juta petani jika tidak diatasi dengan serius. Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya pengelolaan kekeringan dan gelombang panas secara efektif guna mengamankan pasokan air untuk pertanian.
Dalam konteks energi, Presiden Jokowi menegaskan komitmennya terhadap transisi energi yang terjangkau dan berkelanjutan, seperti yang dilaporkan oleh CNBC Indonesia.
Ia menyatakan bahwa pendanaan untuk inisiatif iklim harus berorientasi pada investasi yang berkelanjutan dan tidak hanya membebani negara dengan utang. Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 91,5 juta ton melalui berbagai langkah strategis.
Selain menggarisbawahi langkah-langkah domestik, Jokowi juga menekankan pentingnya kerjasama internasional dalam menghadapi tantangan global ini, seperti yang dilaporkan oleh Antara News.
Ia menegaskan bahwa kerjasama lintas negara menjadi kunci untuk mengimplementasikan langkah-langkah strategis yang diperlukan guna mengurangi dampak perubahan iklim secara signifikan.
Dalam kesimpulannya, Presiden Joko Widodo menekankan bahwa upaya bersama, baik di tingkat nasional maupun internasional, sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan besar yang dihadapi dunia akibat perubahan iklim.
Langkah-langkah konkret yang diusulkan diharapkan mampu memitigasi risiko dan membangun ketahanan yang lebih baik terhadap dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh fenomena iklim ekstrem.