jfid – Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2, baru-baru ini menyampaikan usulan untuk menggantikan bahan bakar minyak (BBM) dengan rumput laut.
Menurutnya, rumput laut memiliki potensi sebagai sumber energi terbarukan yang dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Selain itu, rumput laut juga dapat digunakan sebagai pupuk dan bahan baku industri.
“Rumput laut itu bisa kita pakai sebagai gantinya pupuk, rumput laut bisa kita jadikan BBM. Luar biasa rumput laut.
Dan industrinya juga enggak mahal,” ujar Prabowo dalam acara “Dialog Capres Bersama KADIN: Menuju Indonesia Emas 2045”, yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun televisi.
Namun, apakah usulan Prabowo tersebut memiliki dasar ilmiah dan tidak merusak ekosistem laut?
berikut ini adalah beberapa fakta dan analisis yang dapat menjawab pertanyaan tersebut:
- Rumput laut adalah tanaman yang berbentuk thallus dengan seluruh bagian tubuhnya seperti akan dan memiliki sejumlah bagian penting untuk bertahan hidup. Rumput laut terdiri dari empat kelas dengan warna yang berbeda, yaitu alga hijau biru, alga merah, alga coklat, dan alga hijau.
- Rumput laut memiliki kandungan nutrisi yang cukup banyak, di antaranya kalori, karbohidrat, protein, serat, lemak, vitamin, mineral, dan zat besi. Rumput laut juga mengandung senyawa carrageenan dan agarose, yang dapat digunakan sebagai bahan kimia berbasis bio.
- Rumput laut dapat dikonversi menjadi bahan bakar dengan cara mengolah biomassa laut menjadi bioetanol, biodiesel, atau biogas. Proses konversi ini memiliki tantangan teknis, namun penelitian terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dari metode ini.
- Rumput laut merupakan biomassa generasi ketiga atau biomassa yang bukan bahan pangan. Rumput laut mampu tumbuh di berbagai lingkungan, termasuk air tawar, air asin, dan air limbah perkotaan. Pertumbuhan rumput laut relatif cepat dan dapat dipanen dalam waktu enam pekan. Kandungan karbohidratnya pun tinggi mencapai 84 persen. Selain itu, tidak ada kandungan lignin pada rumput laut merah sehingga membuatnya mudah diuraikan.
- Rumput laut memiliki manfaat bagi kelestarian lingkungan, seperti menyerap karbon dioksida, menghasilkan oksigen, menyediakan habitat bagi berbagai makhluk hidup laut, mengurangi polusi, dan mencegah erosi pantai.
- Rumput laut juga memiliki dampak negatif bagi ekosistem laut, seperti mengganggu keseimbangan nutrisi, menimbulkan invasi spesies asing, mengurangi cahaya matahari, dan menimbulkan bau tidak sedap. Dampak negatif ini dapat terjadi jika budidaya rumput laut dilakukan secara berlebihan, tidak terkontrol, dan tidak memperhatikan aspek lingkungan.
Dari fakta dan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa usulan Prabowo untuk menggantikan BBM dengan rumput laut memiliki dasar ilmiah, namun juga memiliki risiko bagi ekosistem laut.
Oleh karena itu, perlu adanya kajian lebih lanjut dan pengaturan yang ketat untuk mewujudkan usulan tersebut secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.