jfid – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merespons pernyataan dari presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang meminta pihak yang tidak mau bekerja sama agar tidak mengganggu pemerintahan mendatang.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan atau PPP, Achmad Baidowi, menilai bahwa pihak yang dimaksud Prabowo bukan ditujukan kepada pihak yang berada di luar pemerintahan atau oposisi.
Menurut Baidowi, kritik yang diajukan pihak di luar pemerintahan tidak bisa dianggap mengganggu.
“Mengganggu itu kan buat kekacauan, mengganggu ketertiban umum, mengganggu keamanan dan pertahanan,” ujar Baidowi saat dihubungi pada Sabtu, 11 Mei 2024.
Baidowi mengatakan, jika kritik yang diberikan untuk mengkritisi program pemerintah masih dalam batas wajar dan sesuai kondisi yang ada, tidak bisa disebut mengganggu.
Baidowi juga menyinggung pengalaman Prabowo di luar pemerintahan sebagai oposisi selama 10 tahun. “Beliau (Prabowo) pernah menjadi oposisi selama 10 tahun, 2 periode beliau berada di luar pemerintahan,” kata dia.
Prabowo Subianto sebelumnya menyinggung pihak-pihak yang tidak mau diajak bekerja sama dalam pemerintahannya nanti. Dia meminta orang-orang tersebut untuk tidak mengganggu.
Pesan tersebut dia sampaikan saat hadir di acara rapat koordinasi nasional atau Rakornas Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan pada Kamis, 9 Mei 2024.
“Kalau ada yang mau nonton di pinggir jalan, silakan jadi penonton yang baik. Orang lagi pada mau kerja kok,” kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Namun, PPP menganggap pernyataan itu sebagai imbauan. “Itu normatif dari Pak Prabowo sebagai imbauan dari presiden terpilih,” kata Baidowi.
Analisis politik Arifki Chaniago meyakini pernyataan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih 2024-2029 soal pihak tidak mau diajak kerja sama jangan mengganggu adalah sebuah pesan untuk PDIP.