Platform media sosial X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, berhasil pulih secara global pada Kamis pagi setelah menghadapi gangguan yang berdampak pada lebih dari 77.000 pengguna di Amerika Serikat selama puncak kelambatan tersebut.
Pengguna di sejumlah negara, termasuk Kanada, Inggris, dan Prancis, melaporkan kesulitan mengakses X dan X Pro, sebutan sebelumnya untuk TweetDeck.
Data dari Downdetector mencatat bahwa lebih dari 7.000 pengguna di Kanada dan Inggris mengalami kendala dalam menggunakan platform ini. Downdetector sendiri melacak gangguan dengan merangkum laporan status dari berbagai sumber, termasuk laporan dari pengguna.
Hingga berita ini diturunkan, penyebab pasti gangguan yang dimulai setelah pukul 12 pagi ET (0500 GMT) masih belum diketahui. Upaya kontak melalui email kepada tim komunikasi dan dukungan X tidak mendapatkan respons.
Pengguna di platform X, yang menjadi milik miliarder Elon Musk, melaporkan kesulitan melihat kiriman dengan pesan selamat datang yang muncul. Sementara itu, pengguna X Pro mengalami pesan “Menunggu kiriman.”
Gangguan ini menambah ketidakpastian dan perubahan di platform setelah akuisisi senilai $44 miliar oleh Musk.
Akuisisi ini telah memicu pemutusan hubungan kerja, termasuk sejumlah insinyur yang sebelumnya bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pencegahan gangguan layanan, sesuai dengan sumber yang diwawancarai oleh Reuters.
Dalam menghadapi gangguan ini, sejumlah pengguna beralih ke aplikasi Threads milik pesaing Meta (META.O) untuk berdiskusi, menyuarakan kesulitan mengakses kiriman, balasan, dan profil di platform X.