jfid – Meta, sang raksasa media sosial, baru-baru ini menghapus akun Facebook dan Instagram Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran.
Alasannya? Melanggar kebijakan konten. Oh, betapa ironisnya! Sang pemimpin yang berkuasa di Iran selama 35 tahun dengan lima juta pengikut di Instagram, kini harus merasakan pahitnya ditinggalkan oleh platform digital.
Sementara itu, di belahan dunia lain, Hamas menyerang Israel. Serangan ini menjadi tanda eskalasi kedua belah pihak sejak mereka terlibat perang 11 hari pada 2021.
Khamenei, dengan gaya yang khas, mendukung serangan berdarah yang dilakukan Hamas, namun membantah keterlibatan Iran. Ah, politik!
Presiden AS, Joe Biden, tidak tinggal diam. Dalam reaksi pertamanya terhadap serangan Hamas terhadap Israel, Biden menjelaskan di pihak mana dia berada. “Amerika Serikat mendukung Israel,” katanya. Oh, betapa manisnya kata-kata politik!
Kembali ke Meta, kebijakan mereka ternyata memiliki dampak yang cukup besar di Iran. Meskipun Instagram dan Facebook dilarang di Iran, masyarakat Iran menggunakan jaringan pribadi virtual, atau VPN, untuk menghindari pembatasan dan mengakses situs web atau aplikasi terlarang, termasuk Facebook, Twitter, dan YouTube milik AS. Oh, betapa adilnya teknologi!
Sementara itu, Netanyahu, pemimpin Israel, memiliki respon tersendiri terhadap kritik Biden terhadap tindakan militer Israel. Biden baru menyadari setelah korban jiwa akibat respons Israel mencapai lebih dari 27 ribu dengan mayoritas warga sipil. Oh, betapa tragisnya perang!
Dan terakhir, mari kita lihat ulasan media sosial terhadap Joe Biden. Tim kampanye mantan wakil presiden AS Joe Biden berusaha keras untuk membangun kekuatan media sosial yang bisa bersaing dengan Presiden Donald Trump. Oh, betapa kerasnya persaingan!
Situasi politik di Timur Tengah saat ini sangat dinamis. Ada empat konflik bersenjata internal yang melibatkan intervensi kekuatan global atau regional di Timur Tengah, yaitu di Lebanon, Irak, Suriah, dan Yaman, serta satu konflik antarnegara, yakni konflik antara Palestina dan Israel. Oh, betapa rumitnya geopolitik!
Demikianlah gambaran singkat tentang drama yang terjadi di dunia media sosial dan politik internasional. Semoga kita semua dapat belajar dari peristiwa-peristiwa ini dan berusaha untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan damai. Oh, betapa indahnya harapan!