Mengapa Banyak Negara Berpenduduk Muslim Mengalami Krisis Kemanusiaan di Tahun 2023

ZAJ By ZAJ - SEO Expert | AI Enthusiast
9 Min Read
Mengapa Banyak Negara Berpenduduk Muslim Mengalami Krisis Kemanusiaan di Tahun 2023
Mengapa Banyak Negara Berpenduduk Muslim Mengalami Krisis Kemanusiaan di Tahun 2023
- Advertisement -

Rohingya adalah etnis Muslim yang tinggal di negara bagian Rakhine, Myanmar. Mereka telah mengalami diskriminasi, penganiayaan, dan pengusiran oleh pemerintah dan militer Myanmar, yang tidak mengakui mereka sebagai warga negara.

Pada tahun 2017, militer Myanmar melancarkan operasi pembersihan etnis terhadap Rohingya, yang menyebabkan pembunuhan massal, pemerkosaan, pembakaran desa, dan pengusiran paksa lebih dari 700.000 orang Rohingya ke Bangladesh.

Mereka hidup di kamp-kamp pengungsian yang padat, kumuh, dan rentan bencana di perbatasan Bangladesh-Myanmar, tanpa akses yang memadai ke makanan, air, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan.

Rohingya adalah salah satu etnis yang mayoritas beragama Islam. Namun, ini tidak berarti bahwa agama Islam menjadi penyebab atau sasaran dari krisis kemanusiaan yang mereka alami.

Krisis kemanusiaan di Rohingya sebenarnya adalah akibat dari kebijakan diskriminatif, nasionalis, dan militeris dari pemerintah dan militer Myanmar, yang menganggap Rohingya sebagai pendatang ilegal dan ancaman bagi keutuhan negara.

Agama Islam hanya menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi identitas, solidaritas, dan perlawanan dari etnis Rohingya, tetapi bukan menjadi sumber utama dari krisis itu sendiri.

Solusi untuk krisis kemanusiaan di Rohingya adalah penghentian segala bentuk diskriminasi, penganiayaan, dan pengusiran terhadap etnis Rohingya oleh pemerintah dan militer Myanmar, serta pengakuan atas hak-hak mereka sebagai warga negara dan manusia.

Masyarakat internasional, terutama PBB, harus menekan pemerintah dan militer Myanmar untuk menghormati HAM dan hukum internasional, serta memberikan bantuan kemanusiaan yang adekuat dan berkelanjutan kepada etnis Rohingya, baik di dalam maupun di luar Myanmar.

Kesimpulan: Agama Islam Bukan Penyebab, Melainkan Korban dari Krisis Kemanusiaan

- Advertisement -
Share This Article