jfid – Gaza, sebuah wilayah yang telah lama dilanda konflik, kini berada di tengah-tengah perdebatan global tentang kemungkinan perdamaian.
Puluhan ribu nyawa telah melayang akibat perang antara Israel dan Palestina.
Suara-suara perdamaian kini telah menggema di berbagai belahan dunia.
Namun, pertanyaannya adalah, apa harga yang harus dibayar untuk terciptanya perdamaian?
Bisa sampai di pengujung hari dan bertahan hidup di malam hari terasa seperti keajaiban bagi mereka yang tinggal di Jalur Gaza.
Palestina “memohon keselamatan”, tulis Philippe Lazzarini, ketua UNRWA, lembaga bantuan utama PBB di Gaza, dalam “tragedi yang tak berujung dan mendalam … neraka di bumi”.
Perasaan seperti neraka juga dialami oleh orang-orang yang disandera oleh Hamas dan bagi keluarga korban.
Harapan Perdamaian
Namun, di tengah-tengah kekacauan dan penderitaan, ada harapan. PBB telah mengadopsi resolusi berupa “humanitarian truce” atau gencatan senjata yang didasarkan pada kemanusiaan dan keselamatan warga sipil di Jalur Gaza.
Resolusi ini adalah respons pertama PBB atas krisis di Jalur Gaza yang meletus pada 7 Oktober 2023.
Resolusi ini menyerukan segera melakukan gencatan senjata, memastikan akses bantuan kemanusiaan dan pelindungan warga sipil, serta menuntut adanya penyediaan kebutuhan pokok bagi warga sipil di Jalur Gaza, seperti air, makanan, pasokan medis, bahan bakar, dan listrik.
Tantangan Menuju Perdamaian
Namun, tantangan menuju perdamaian tetap ada. Netanyahu, pemimpin Israel, telah mengungkapkan tiga syarat untuk mencapai perdamaian di Gaza: “Hamas harus dihancurkan, Gaza harus didemiliterisasi, dan masyarakat Palestina harus dideradikalisasi”.
Pesan Perdamaian
Di tengah-tengah konflik ini, Paus Fransiskus menyampaikan pesan perdamaian untuk Gaza saat memimpin Misa Malam Natal.
Ia menyebut konflik antara Israel dan Hamas di Gaza merupakan perang yang sia-sia.
Geopolitik Gaza
Pembangunan politik dan pencapaian perdamaian antara Israel dan Palestina menjadi salah satu kunci untuk menciptakan kondisi yang lebih baik bagi wilayah ini.
Salah satu upaya untuk mengakhiri blokade Gaza dan juga memperbaiki kondisi ekonomi serta kemanusiaan di wilayah tersebut perlu diperjuangkan.
Solusi Dua Negara
Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi menyerukan diadakannya konferensi perdamaian internasional yang lebih komprehensif, otoritatif dan efektif untuk merumuskan peta jalan penerapan solusi dua negara antara Israel dan Palestina.
Perdamaian di Gaza mungkin tampak jauh di tengah-tengah konflik yang berkepanjangan.
Namun, dengan adanya resolusi PBB dan suara-suara perdamaian yang menggema di seluruh dunia, mungkin ada titik terang di ujung terowongan. Hanya waktu yang akan menentukan apakah perdamaian dapat terwujud di Gaza.