jfid – Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), baru-baru ini menyinggung keras Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam beberapa pernyataannya. Pernyataan tersebut menunjukkan besarnya kekecewaan dan kemarahannya terhadap dinamika politik mutakhir.
Kode Keras Megawati
Megawati Soekarnoputri meluapkan emosi dan isi pikirannya yang kecewa dengan penguasa saat ini. Ia menyinggung potret praktik demokrasi belakangan yang dinilai mirip seperti saat Orde Baru. Megawati juga menyinggung ‘penguasa’ yang ingin perpanjang jabatan. Dalam Rakornas Relawan Ganjar-Mahfud se-Jawa di JIExpo Kemayoran, Senin (27/11).
Hubungan Megawati dan Jokowi
Sebelumnya, Megawati menyinggung keras Presiden Jokowi yang hadir dalam HUT ke-50 PDIP di Jiexpo, Kemayoran, Selasa, 10 Januari 2023. Megawati bilang Jokowi kalau tanpa PDIP ya kasihan. Menurut Pakar politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin, posisi Jokowi ditegaskan Megawati sebagai kader dan petugas partai.
Megawati Kecewa dan Marah Besar
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri disebut kecewa dan marah besar ke Presiden Joko Widodo dan keluarga. Ini tersirat dari pernyataannya soal dugaan kecurangan pemilu akibat putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Pernyataan Mega seolah menjadi tanda “perpisahan” PDI-P dengan Jokowi dan keluarga yang kini berada di kubu bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto.
Dinamika politik antara Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo menunjukkan adanya ketegangan dan perbedaan pandangan. Megawati, sebagai Ketua Umum PDIP, tampaknya merasa kecewa dan marah terhadap penguasa saat ini, yang juga merupakan anggota partainya. Namun, apa yang akan terjadi selanjutnya masih menjadi pertanyaan yang belum terjawab. Apakah ini akan berdampak pada pemilihan presiden mendatang? Hanya waktu yang akan menjawab.