jfid – Dalam sebuah langkah strategis menuju transformasi energi hijau, Medco Group dan Valmet Technologies telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memulai proyek pengolahan biomassa di Merauke, Papua.
Penandatanganan ini dilakukan pada 4 September 2023 di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Helsinki, menandai awal kolaborasi yang diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam sektor energi terbarukan di Indonesia.
Penandatanganan MoU ini dihadiri oleh Presiden Direktur Papua Project Medco Group, Budi Basuki, dan Vice President, Energy Business Unit, Valmet Technologies Oy, Aleksi Salmirinne, serta Duta Besar Indonesia untuk Finlandia, Ratu Silvy Gayatri.
“Kerja sama ini merupakan langkah besar bagi Indonesia dalam mencapai target energi terbarukan,” ujar Gayatri, menegaskan pentingnya proyek ini dalam konteks komitmen nasional dan internasional terhadap transisi energi hijau.
Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) di Merauke dengan kapasitas 3,5 MW.
Biomassa yang digunakan berasal dari woodchips, yang diproyeksikan mampu mengurangi penggunaan minyak diesel hingga 27,5 juta liter dalam lima tahun ke depan.
“Penggunaan biomassa ini tidak hanya mengurangi emisi karbon tetapi juga meningkatkan kemandirian energi lokal,” kata Budi Basuki dalam pernyataan resminya.
Kerja sama antara Medco Group dan Valmet Technologies dianggap sangat ideal dan saling melengkapi.
Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah untuk biomassa, sementara Finlandia memiliki teknologi canggih di bidang energi bersih.
Duta Besar Gayatri menambahkan bahwa biomassa adalah salah satu prioritas utama bagi kedua negara. “Kami melihat potensi besar dalam proyek ini untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan energi lokal tetapi juga untuk menjadi model bagi inisiatif serupa di kawasan lain,” ungkap Gayatri.
Valmet Technologies akan menyediakan solusi efisiensi energi melalui teknologi biopower modul, yang dapat beroperasi bersama dengan pembangkit tenaga diesel yang ada.
Teknologi ini tidak membutuhkan infrastruktur tambahan untuk transmisi listrik, tidak terpengaruh oleh musim atau cuaca, dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan lokal dalam rantai pasok.
“Teknologi kami dirancang untuk efisiensi dan keberlanjutan, sesuai dengan kondisi geografis dan kebutuhan energi di Papua,” jelas Aleksi Salmirinne.
Proyek ini diharapkan dapat membantu Indonesia mencapai target pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil, yaitu 23 persen energi baru terbarukan pada 2025 dan 31 persen pada 2050.
Proyek biomassa ini juga diharapkan menjadi salah satu pilar penting dalam strategi nasional untuk mencapai target ini. “Kami optimis bahwa proyek ini akan menjadi contoh sukses dari inisiatif energi terbarukan di Indonesia,” ujar Basuki.
Kerja sama Medco Group dan Valmet Technologies ini tidak hanya berdampak pada pengurangan emisi karbon tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal melalui penciptaan lapangan kerja dan pengembangan keterampilan teknis.
Menurut laporan dari ESDM, Kabupaten Merauke berpotensi menjadi pusat energi terbarukan di Papua jika proyek ini berhasil diimplementasikan sesuai rencana.
Duta Besar Gayatri juga menekankan bahwa proyek ini adalah langkah konkret menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
“Ini adalah langkah nyata untuk mengurangi emisi dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan di Indonesia,” tutup Gayatri dalam pernyataannya.
Kerja sama strategis ini menunjukkan komitmen kedua perusahaan untuk mendukung transisi energi hijau di Indonesia.
Dengan memanfaatkan teknologi mutakhir dan sumber daya lokal, proyek ini diharapkan dapat menjadi model bagi inisiatif energi terbarukan lainnya di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.