jfid – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli di kampus Institut Agama Islam Hamzanwadi Nahdlatul Wathan Pancor, hari ini Senin, 7 November 2020 menggelar aksi demonstrasi di depan gedung kampus terkait dengan fasilitas kampus yang dinilai belum memadai.
Di tempat aksi demonstrasi, Presiden Mahasiswa IAIH NW Pancor Zaeni Hasyari menuturkan bahwa bayaran iuran semesteran di IAIH berjumlah 1,2 juta. “Jumlahnya memang 1,2 persemester,” ujarnya.
Namun terkadang, menurutnya dengan jumlah iuran tersebut jika diperhatikan secara detail. Maka iuran tersebut jumlahnya semakin bertambah karena tidak diperhatikan oleh para Mahasiswa.
Bahkan ia mengkalim jika ada penambahan iuran semester, pihak Mahasiswa tidak pernah disosialisasikan oleh pihak kampus perihal kenaikan iuran itu.
Terkait dengan tunggakan iuran semester yang masih banyak dilakukan oleh Mahasiswa, menurutnya itu merupakan penuturan konsep dari pihak kampus untuk mencegat aksi-aksi yang dilakukan oleh Mahasiswa seperti saat ini.
“Kita bisa lihat dari persyaratan ujian semester itu, nyatanya banyak mahasiswa yang ikut ujian semesteran. Artinya dari Mahasiswa sendiri sebetulnya sudah membayar iuran itu,” jelasnya.
Dengan begitu, menurutnya Mahasiswa sudah membayar kewajibannya ke pihak kampus. Akan tetapi, dari pihak kampus sendiri belum memberikan fasilitas yang memadai dengan jumlah bayaran 1,2 juta persemester itu.
Adapun, lanjutnya, tuntutan dari pihak Mahasiswa itu diutarakan ke pihak Wakil Rektor. Dengan begitu, ia berharap tuntunan itu nantinya sampai ke telinga Rektor IAIH NW Pancor.
“Kami harapkan tentunan kami nantinya di sampaikan ke pihak rektor untuk kemudian dilaksanakan,” harapnya.
Namun aksi tersebut dianggapi mengganggu proses manajemen untuk memperbaiki sistem ke depannya. Terlebih lagi, pihak rektorat mengungkapkan bahwa banyak dari kalangan mahasiswa sampai dengan saat ini masih menunggak pembayaran iuran semester.
“Datanya memang banyak yang nonggak,” imbuh H. Ahyan, SH., MH., Wakil Rektor III IAIH NW Pancor, ketika ditanya SN terkait dengan apakah benar banyak dari kalangan mahasiswa yang menonggak iuran semester.
Untuk saat ini, kata Ahyan pihaknya sedang fokus melakukan perbaikan sistem untuk memaksimalkan fasilitas kampus. Baik dari segi manajemen pembenahan akademik maupun dari sarana dan prasarana yang ada di kampus IAIH NW Pancor.
Oleh sebab itulah, menurutnya dengan adanya aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sebagian Mahasiswa di kampus IAIH NW Pancor telah mengganggu proses pembenahan dari kampus. Padahal, pihak kampus telah melakukan upaya maksimal untuk menangani hal tersebut.
“Terus terang saja, adik-adik ini mengganggu konsentrasi proses dalam manajemen itu,” ucapnya.
Terlebih lagi di saat masa pandemi Covid-19 yang masih mewabah sampai dengan sekarang ini, ia mengatakan bahwa seluruh instrumen yang ada di kampus sedang dalam perbaikan menuju ke arah yang lebih baik.
Selain itu, pria yang juga sebagai Sekretrais Dewan DPRD Lotim ini menuturkan jika sebelum aksi yang dilakukan oleh Mahasiswa itu pihak rektorat sudah beberapa kali duduk bersama dengan para Mahasiswa. Sehingga sampai saat ini, pihak kampus telah memenuhi sedikit demi sedikit seluruh tuntutan dari Mahasiswa.
Namun, lanjutnya, aksi tersebut tetap dilakukan oleh segelintir Mahasiswa dengan membawa tuntutan yang sama. “Tuntutannya itu-itu saja, dan sudah kami cicil sedikit demi sedikit,” tandasnya.
Selain itu, dirinya membenarkan biaya persemester di IAIH NW Pancor termasuk kategori kampus termurah di Lombok Timur. Sebab bayaran iuran semester hanya 1,2 juta per-enam bulan, adapun yang membayar 1,8 itu dari tingkatan semester tertentu.
“Murah sekali, cuman 1,2 juta persemester. Bahkan termurah di Lombok Timur,” pungkas Ahyan.