Surat Publik – Mahasiswa Universitas Teuku Umar malakukan aksi pemboikotan pada hari Rabu 25 Desember 2019 yang diikuti oleh mahasiswa dengan cara memasang tanda larangan masuk di depan pintu sekretariat PEMA kampus, indikasi pemboikotan ini berawal dari suasana panas pemilihan calon presiden dan wakil presiden mahasiswa UTU.
Mahasiswa melakukan aksi protes karena menilai keputusan dari pihak Panitia Pemilihan raya, MPM dan DPM mengambil keputusan sepihak yang akan merusak jalannya demokrasi kampus dan atas sikap mereka yang kotor itu juga sangat merugikan mahasiswa serta rusaknya demokrasi kampus.
Mahasiswa juga mencoret-coret kertas dengan spidol yang bertuliskan ” Sekret ini kami segel, Ketua DPM, MPM dan panitia Pemira Menghilang” harapan kami dari semua mahasiswa Universitas Teuku Umar ingin mendengar klarifikasi dari pihak panitia KPR, DPM dan MPM UTU.
Dalam aksi ini kami menuntut pihak legislatif Mahasiswa lebih transparan dalam menjalankan kerjanya dan lebih memberikan ruang kepada mahasiswa dalam mengunakan hak untuk bersuara dan kami dari pihak mahasiswa ingin demokrasi kampus berjalan dengan semestinya bukan malah demokrasi kampus di korupsi.
Keputusan MPM,DPM dan KPR selama ini sangat merugikan kami sebagai mahasiswa yang mengikuti pesta demokrasi Kampus, apalagi keputusan yang mereka buat sepihak tanpa melibatkan seluruh pihak DPM maupun DPM dan para tim pemenangan antara paslon 01,02,03 dari proses berjalan nya pencalonan kandidat presma dan wapresma juga banyak di temukan kejanggalan,” ucap Oges.
Dalam keterangan,mahasiswa menuntut pemilihan ini di ulang dengan catatan secara baik,bersih dan jujur,mereka juga mempertanyakan keberadaan pihak pengelola PEMILU kampus yang sampai saat ini tidak pernah bertemu dengan mahasiswa untuk memberitau tentang kejelasan pemilihan ini.
pihak rektorat harus turun mengawasi dan menengahi jalan nya pemira ini secara serius sehingga pesta demokrasi ini berjalan sebagai mana mestinya dan Kami juga mengutuk adanya jika ada keberpihakan pihak KPR kepada salah satu paslon di kampus “kecam mahasiswa lainnya.
Surat Publik dari Jufri