Ad image

KKB Bunuh Pilot Selandia Baru Glen Malcolm Conning di Papua

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
3 Min Read
KKB Bunuh Pilot Selandia Baru Glen Malcolm Conning di Papua (Ilustrasi)
KKB Bunuh Pilot Selandia Baru Glen Malcolm Conning di Papua (Ilustrasi)
- Advertisement -

jfid- Kematian tragis Glen Malcolm Conning, seorang pilot asal Selandia Baru, di Papua pada 5 Agustus 2024, menyoroti konflik yang sedang berlangsung dan dinamika sosial-politik yang kompleks di wilayah tersebut.

Conning, yang bekerja untuk PT Intan Angkasa Air Service, dibunuh oleh anggota yang diduga dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), sebuah kelompok bersenjata pro-kemerdekaan, tak lama setelah mendaratkan helikopternya di Alama, daerah terpencil di Papua Tengah.

Latar Belakang Konflik

Papua telah menjadi pusat ketegangan sejak wilayah tersebut digabungkan ke dalam Indonesia pada tahun 1969 setelah referendum yang diawasi oleh PBB yang diperdebatkan.

Referendum, yang dikenal sebagai “Penentuan Pendapat Rakyat” (Act of Free Choice), telah banyak dikritik sebagai tidak representatif, memicu pemberontakan berkepanjangan untuk kemerdekaan oleh penduduk asli Papua.

Insiden ini merupakan bagian dari pola kekerasan yang lebih luas yang melibatkan TPNPB, yang telah meningkatkan serangannya sebagai tanggapan atas peningkatan kehadiran militer dan infrastruktur Indonesia di wilayah tersebut.

TPNPB mengklaim bahwa pasukan militer Indonesia sering menggunakan pesawat sipil untuk dukungan logistik di zona konflik, menyebabkan pesawat sipil menjadi target sebagai transportasi militer potensial.

Detail Insiden

Helikopter Conning diserang tak lama setelah mendarat. Para penyerang membebaskan penumpang, yang merupakan penduduk asli Papua, sebelum diduga membakar helikopter.

Namun, Amnesty International Indonesia membantah klaim bahwa helikopter dibakar, dengan catatan bahwa foto menunjukkan helikopter masih utuh.

Organisasi Papua Merdeka (OPM), sebuah organisasi politik yang terkait dengan TPNPB, membantah keterlibatan langsung, menyalahkan kebijakan keamanan Indonesia atas tragedi tersebut dan menyebut daerah tersebut sebagai zona konflik terlarang.

Kekhawatiran Internasional dan Kemanusiaan

Pembunuhan tersebut telah menarik kecaman internasional dan menimbulkan kekhawatiran kemanusiaan.

Amnesty International menyerukan penyelidikan menyeluruh, dengan menyebut pembunuhan tersebut sebagai pelanggaran hukum humaniter internasional.

Pemerintah Selandia Baru terlibat dalam upaya konsuler untuk menyelidiki insiden tersebut dan memastikan keadilan bagi keluarga Conning.

Konflik yang sedang berlangsung di Papua menyoroti tantangan dalam menyeimbangkan pembangunan, keamanan, dan hak-hak masyarakat adat.

Wilayah ini tetap bergejolak, dengan aktor negara dan non-negara sama-sama dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk pembunuhan di luar hukum dan pengungsian.

Kesimpulan

Kematian Glen Malcolm Conning adalah pengingat yang menyedihkan akan kompleksitas dan bahaya di Papua.

Ini menggarisbawahi perlunya upaya perdamaian yang komprehensif, penghormatan terhadap hak-hak masyarakat adat, dan akuntabilitas untuk semua pihak yang terlibat.

Seiring perkembangan situasi, sangat penting bagi badan internasional dan organisasi hak asasi manusia untuk memantau dan terlibat dengan perkembangan di Papua untuk mencegah kehilangan nyawa lebih lanjut dan memastikan perlindungan bagi warga sipil di zona konflik.

- Advertisement -
Share This Article