Sumenep, Jurnalfaktual.id, | Beberapa pekan terakhir, warga masyarakat dan Mahasiswa Kepulauan protes, terhadap minimnya ketersediaan armada kapal. Seperti yang dilansir jurnalfaktual.id, terkait protes Pemuda Talango pada Dishub Sumenep.https://jurnalfaktual.id/webdev/penyebrangan-talango-kalianget-macet-komisi-iii-beri-kartu-kuning-dishub/.
Yang kedua, pada 25 November kemarin, para mahasiswa yang tergabung di aliansi Mahasiswa Kepulauan. Datangi dan kepung Pemkab Sumenep, terkait minimnya armada kapal.https://jurnalfaktual.id/webdev/minim-transportasi-mahasiswa-kepulauan-tuntut-pemkab-sumenep-tambah-armada/
Fattah Jasin, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, merespon persoalan tersebut. Gus Acing (sapaan akrabnya) mengatakan, pentingnya keberlangsungan transportasi laut bagi pertumbuhan ekonomi.
“Sebenarnya, jika program reguler itu dilaksanakan, maka, pergeseran kapal tidak akan kekurangan. Yang menjadi persoalan adalah sistem transportasi laut reguler. Program jalur perintis dari Provinsi, dan Sumekar Line yang Reguler, seharusnya tidak berkompetisi untuk saling mengurangi. Ada kesan pengurangan dari program Reguler. Tahun depan kita coba evaluasi dengan Sumekar Line,” tegasnya. Rabu (26/11/2019).
Gus Acing menambahkan, Untuk menghubungkan daerah terpencil, tertinggal dan belum terlayani oleh moda transportasi lain. Ini sangat prioritas, dengan adanya penambahan Armada kapal. Itu yang disebut pemerataan ekonomi.
Menurut Kadishub Jatim, masih banyak daerah-daerah yang belum tersentuh transportasi laut, yakni jalur-jalur perintis. Dari jalur-jalur perintis ini juga harus diperhatikan distribusinya ke pedalaman.
Untuk kedepan, Fattah Jasin, mengatakan. Tidak ada lagi, keluhan-keluhan yang dikeluhkan masyarakat Kepulauan. Karena langkanya Transportasi Laut.
“Di Jawa Timur, garis pantai terpanjang dan terbesar ada di Kabupaten Sumenep. Terletak di Kepulauan Masalembu. Bayangkan, ke kiri sedikit sampai ke Kalimantan dan ke Kanan sedikit sampai ke Sulawesi. Ini potensi Ekonomi besar. Jangan sampai potensi besar seperti ini diabaikan,” terang Fattah Jasin, Birokrat yang mengabdi sudah 30 tahun di Provinsi Jawa Timur.
Kadishub Jatim, mengatakan, jika Sumenep adalah Kabupaten di Jawa Timur yang berpotensi ekonomi besar. Jadi masyarakat Kepulauan yang merantau, saya berharap, nanti bisa pulang kampung, untuk menikmati kesejahteraan. Sumenep harus ada perubahan, Sumenep Barokah, dan saya ingin, mewakafkan diri saya untuk Sumenep Barokah.