jfid – Israel kembali melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza, Palestina, pada hari Selasa (10/10/2023) malam waktu setempat. Serangan tersebut menargetkan kamp pengungsian dan pemukiman warga Palestina yang dikuasai oleh Hamas, kelompok militan yang berperang melawan Israel.
Salah satu korban serangan udara Israel adalah Nasser Abu Quta, seorang warga Palestina yang tinggal di kota Rafah, di bagian selatan Gaza yang berbatasan dengan Mesir. Abu Quta mengatakan bahwa ia dan keluarga besarnya mendapat peringatan evakuasi dari militer Israel sebelum serangan udara terjadi.
Namun, ia mengira bahwa rumahnya akan aman karena berjarak beberapa ratus meter dari lokasi yang akan diserang. Ia berkumpul dengan kerabatnya di lantai dasar bangunan empat lantai miliknya, bersiap-siap untuk menghadapi serangan di daerah tersebut.
Ternyata, rumah Abu Quta tidak luput dari sasaran. Dalam sekejap, sebuah ledakan merobek rumahnya sendiri, menewaskan 19 anggota keluarganya, termasuk istri dan sepupunya. Serangan udara itu juga menewaskan lima tetangganya yang sedang berdiri di luar di kamp pengungsi yang penuh sesak.
“Debu membanjiri rumah. Ada jeritan-jeritan,” kata Abu Quta, yang masih terguncang, sambil mengingat tragedi itu dalam potongan-potongan detail. “Tidak ada dinding. Semuanya terbuka.”
Abu Quta tidak mengerti mengapa Israel menyerang rumahnya. Ia bersikeras bahwa tidak ada militan di dalam gedungnya, dan keluarganya tidak diperingatkan. “Ini adalah rumah yang aman, dengan anak-anak dan perempuan,” katanya.
Militer Israel tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar tentang serangan terhadap rumah Abu Quta. Namun, mereka mengklaim bahwa serangan udara mereka menyerang berbagai kantor dan pusat komando Hamas di gedung-gedung bertingkat². Mereka juga mengatakan bahwa mereka menyerang lokasi produksi, pengawetan, dan penyimpanan bahan kimia mentah bersama dengan lokasi pembuatan senjata milik Hamas.
Serangan udara Israel ke Gaza merupakan eskalasi dari pertempuran antara Israel dan Hamas yang telah berlangsung sejak Sabtu (7/10/2023). Hamas melancarkan serangan besar-besaran dari berbagai lini terhadap Israel, menewaskan lebih dari 700 orang di Israel hingga Ahad malam. Hamas juga menyandera puluhan warga Israel dan menembakkan ribuan roket ke arah pusat-pusat populasi Israel.
Sejauh ini, gelombang serangan udara telah menewaskan lebih dari 400 warga Palestina, termasuk puluhan perempuan dan anak-anak. PBB telah mendesak dunia internasional untuk membuka akses bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menghentikan kekerasan yang mengancam perdamaian regional.