Israel Ketar-Ketir! Gerakan Boikot Produk Israel Picu Kerugian Miliaran Dolar

Noer Huda By Noer Huda - Content Creator
3 Min Read
Israel Ketar Ketir! Gerakan Boikot Produk Israel Picu Kerugian Miliaran Dolar
Israel Ketar Ketir! Gerakan Boikot Produk Israel Picu Kerugian Miliaran Dolar

jfid – Sejumlah perusahaan menjadi sorotan setelah mengalami penurunan jumlah pelanggan yang signifikan akibat gerakan boikot terhadap produk Israel.

Fenomena ini mendorong perusahaan-perusahaan tersebut untuk memberikan klarifikasi atas keterlibatan mereka dalam mendukung atau memproduksi barang dari negara yang saat ini tengah menjadi kontroversi internasional, yakni Israel.

Gerakan boikot yang dipicu oleh serangan Israel ke tanah Palestina telah menarik perhatian masyarakat dunia.

Meskipun belum ada laporan nilai kerugian terbaru yang dialami Israel, laporan dari Al Jazeera pada tahun 2018 menyoroti potensi kerugian hingga US$11,5 miliar per tahun akibat gerakan ini. Hal ini menjadi pukulan serius bagi perekonomian Israel.

Ad image

Israel, menyadari potensi kerugian ekonomi yang signifikan, mulai memprioritaskan diplomasi untuk menanggulangi gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS).

Tindakan ini mencerminkan kekhawatiran mereka akan dampak jangka panjang dari gerakan ini terhadap perekonomian mereka.

Namun, terdapat perbedaan pendapat terkait dampak yang sebenarnya. Meskipun Israel membantah bahwa gerakan boikot akan merugikan mereka, beberapa pihak seperti Brookings Institution, sebuah organisasi non-profit berbasis di AS, menyatakan bahwa BDS tidak akan mengganggu perekonomian Israel secara signifikan.

Argumen ini didasarkan pada komposisi ekspor Israel yang sebagian besar terdiri dari barang “intermediet” dan “diferensiasi”.

Barang-barang “intermediet”, meskipun tidak dijual langsung sebagai produk akhir, tetaplah penting dalam rantai pasok global.

Meski demikian, data dari Bank Dunia menunjukkan penurunan tajam dalam ekspor barang-barang “intermediet” dari tahun 2014 hingga 2016, mengakibatkan kerugian sekitar US$6 miliar.

Kontroversi terus memuncak seiring perdebatan antara pihak yang mendukung gerakan boikot sebagai bentuk tekanan terhadap Israel, dengan klaim dari Israel yang menyebut bahwa gerakan ini hanya akan menambah penderitaan rakyat Palestina.

Dalam konteks ini, dampak sebenarnya dari gerakan boikot terhadap Israel masih menjadi perdebatan hangat.

Sementara beberapa pihak yakin bahwa BDS memiliki potensi untuk mengganggu perekonomian Israel, yang lain meragukan dampaknya karena struktur ekonomi Israel yang berfokus pada produk “intermediet” dan “diferensiasi”.

Namun, data menunjukkan bahwa terdapat penurunan signifikan dalam ekspor barang-barang “intermediet” yang dapat menimbulkan kerugian yang substansial bagi Israel.

Dengan terus berkembangnya dinamika politik dan ekonomi di kawasan tersebut, perdebatan mengenai efektivitas dan dampak jangka panjang gerakan boikot terhadap Israel kemungkinan akan terus berlanjut.

Share This Article