jfid – Islamofobia adalah fenomena global yang menimbulkan dampak negatif bagi umat Muslim di seluruh dunia. Menurut definisi, islamofobia adalah “rasisme yang ditujukan pada ekspresi Muslim atau yang dianggap Muslim” .
Dengan kata lain, islamofobia adalah ketakutan, kebencian, dan diskriminasi terhadap orang-orang yang beragama Islam atau memiliki ciri-ciri yang dihubungkan dengan Islam, seperti nama, pakaian, atau budaya.
Islamofobia bukanlah hal baru. Sejak abad pertengahan, Islam telah dianggap sebagai musuh dan ancaman bagi Eropa, terutama setelah perang salib dan penaklukan Spanyol oleh kaum Muslim.
Gambaran Islam sebagai agama yang barbar, fanatik, dan intoleran telah tertanam dalam kesadaran kolektif Eropa selama berabad-abad.
Namun, islamofobia semakin meningkat dan meluas di era modern, terutama setelah serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat, yang menimbulkan gelombang kekerasan dan kecurigaan terhadap umat Muslim di banyak negara.
Salah satu negara yang mengalami gelombang islamofobia adalah Portugal, sebuah negara yang memiliki sejarah dan hubungan panjang dengan Islam.
Portugal adalah salah satu negara Eropa yang pernah didominasi oleh kaum Muslim selama lebih dari lima abad, dari abad ke-8 hingga ke-13. Jejak-jejak Islam masih terlihat di arsitektur, bahasa, dan budaya Portugal.
Namun, setelah merebut kembali wilayahnya dari kaum Muslim, Portugal menjadi salah satu negara yang paling giat dalam perang salib dan penjajahan.
Portugal juga menjadi salah satu negara yang paling terlibat dalam perdagangan budak, yang banyak melibatkan orang-orang Afrika yang beragama Islam.
Dengan latar belakang sejarah yang demikian, bagaimana islamofobia berkembang di Portugal? Apakah islamofobia di Portugal sama kuat dan meluasnya dengan negara-negara Eropa lainnya?
Bagaimana komunitas Muslim di Portugal hidup dan beradaptasi dengan masyarakat Portugis yang mayoritas Katolik? Apakah ada ancaman atau tantangan yang dihadapi oleh umat Muslim di Portugal, khususnya dari partai politik sayap kanan yang anti-imigran dan anti-Muslim?
Dalam artikel ini, saya akan menjelaskan latar belakang, fakta, dan data tentang islamofobia di Portugal, serta memberikan analisis dan opini saya tentang topik ini dari sudut pandang seorang Muslim yang tinggal di Portugal.
Jika Anda merasa tersinggung atau tidak setuju dengan artikel ini, silakan berhenti membaca dan mencari artikel lain yang lebih sesuai dengan selera Anda.
Latar Belakang: Islam dan Portugal, Cinta atau Benci?
Islam dan Portugal memiliki hubungan yang rumit dan kontradiktif. Di satu sisi, Islam telah memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan Portugal, baik dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, sastra, maupun ekonomi.
Banyak tokoh dan karya budaya Portugal yang dipengaruhi oleh Islam, seperti penyair Fernando Pessoa, novelis José Saramago, penyanyi Mariza, atau lagu fado.
Di sisi lain, Islam juga telah menjadi sumber konflik dan permusuhan bagi Portugal, baik dalam bentuk perang, penjajahan, maupun perdagangan budak. Banyak tragedi dan trauma yang dialami oleh Portugal akibat Islam, seperti pembantaian, pengusiran, atau penindasan.
Hubungan antara Islam dan Portugal bisa dianalogikan dengan hubungan antara Romeo dan Juliet, dua kekasih yang berasal dari keluarga yang bermusuhan.
Mereka saling mencintai, tetapi juga saling membenci. Mereka berusaha untuk bersatu, tetapi juga berusaha untuk saling menghancurkan. Mereka hidup dalam ketegangan dan kontradiksi, yang akhirnya berujung pada kematian dan kesedihan.
Namun, tidak seperti Romeo dan Juliet yang mati bersama, Islam dan Portugal masih hidup dan berinteraksi hingga saat ini. Islam masih ada di Portugal, meskipun jumlahnya tidak sebanyak di negara-negara Eropa lainnya.
Menurut data sensus tahun 2011, terdapat sekitar 50.000 orang Muslim di Portugal, yang sebagian besar berasal dari negara-negara Afrika, Asia, dan Timur Tengah. Mereka hidup di berbagai kota, seperti Lisbon, Porto, Faro, atau Coimbra.
Mereka juga memiliki berbagai organisasi, seperti Komunitas Islam Lisbon, Komunitas Islam Porto, atau Federasi Islam Portugal. Mereka juga memiliki beberapa masjid, seperti Masjid Sentral Lisbon, Masjid Al-Madinah, atau Masjid Al-Ihsan.
Islam di Portugal tidak hanya terbatas pada orang-orang yang lahir sebagai Muslim, tetapi juga meliputi orang-orang yang memeluk Islam, baik karena alasan pribadi, keluarga, atau perkawinan.
Salah satu contoh orang Portugal yang memeluk Islam adalah Maria Carvalho, seorang mantan biarawati Katolik yang menjadi Muslimah setelah menikah dengan seorang pria Maroko.
Dia mengubah namanya menjadi Fatima Zahra Carvalho, dan mendirikan sebuah pusat budaya Islam di Lisbon, yang bernama Darul Ilm.
Dia juga menjadi salah satu aktivis yang memperjuangkan hak-hak kaum Muslim di Portugal, seperti hak berpakaian sesuai syariah, hak beribadah di tempat umum, atau hak mendapatkan pendidikan agama Islam di sekolah.
Islam di Portugal juga tidak hanya terbatas pada orang-orang yang beragama Islam, tetapi juga meliputi orang-orang yang tertarik atau bersimpati dengan Islam, baik karena alasan intelektual, estetik, atau spiritual.
Salah satu contoh orang Portugal yang tertarik dengan Islam adalah António Guterres, seorang politikus dan diplomat yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Portugal dan Sekretaris Jenderal PBB.
Dia dikenal sebagai seorang yang menghormati dan menghargai Islam, serta berusaha untuk menjalin hubungan baik dengan dunia Muslim.
Dia pernah berkunjung ke berbagai negara Muslim, seperti Maroko, Turki, Iran, atau Indonesia. Dia juga pernah berpidato di Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerjasama Islam, dan menyatakan bahwa “Islam adalah agama perdamaian, toleransi, dan keadilan” .
Dari beberapa contoh di atas, tampaknya hubungan antara Islam dan Portugal saat ini adalah hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan. Islam memberikan warna dan kekayaan bagi
masyarakat dan budaya Portugal, sementara Portugal memberikan tempat dan kesempatan bagi umat Muslim untuk hidup dan berkembang.
Islam dan Portugal tampaknya telah melupakan masa lalu yang kelam dan penuh permusuhan, dan memilih untuk membangun masa depan yang cerah dan penuh kerjasama. Islam dan Portugal tampaknya telah berdamai dan bersahabat, seperti dua sahabat lama yang bertemu kembali setelah lama berpisah.
Namun, apakah hubungan antara Islam dan Portugal benar-benar seindah yang terlihat? Apakah islamofobia benar-benar tidak ada di Portugal? Apakah umat Muslim benar-benar merasa aman dan nyaman di Portugal?
Apakah ada hal-hal yang mengganggu atau mengancam hubungan antara Islam dan Portugal? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kita perlu melihat lebih dalam dan kritis tentang fakta dan data tentang islamofobia di Portugal, yang akan saya bahas di bagian selanjutnya.
berikut link vidio yang bisa anda tonton, https://x.com/ourcountrysgone/status/1756742181979570492?s=20