Imam Imaduddin Utsman Bongkar Asal-Usul Habib di Indonesia, Bukan Keturunan Nabi!

Noer Huda By Noer Huda - Content Creator
3 Min Read
Imam Imaduddin Utsman Bongkar Asal-Usul Habib di Indonesia, Bukan Keturunan Nabi! (Ilustrasi)
Imam Imaduddin Utsman Bongkar Asal-Usul Habib di Indonesia, Bukan Keturunan Nabi! (Ilustrasi)
- Advertisement -

jfid – Dalam sebuah pernyataan yang memicu kontroversi, KH Imaduddin Utsman dari Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Banten menyatakan bahwa garis keturunan Ba’alawi atau habib di Indonesia tidak dapat dilacak hingga Nabi Muhammad SAW.

Hal ini diungkapkan oleh Imad dalam wawancara yang diunggah di kanal YouTube Rhoma Irama Official pada Jumat, 21 Juni 2024.

Menurut Imad, yang akrab dipanggil Imad, hasil penelitian genetik menunjukkan bahwa keturunan Ba’alawi di Indonesia bukanlah keturunan Nabi Muhammad SAW.

“Secara genetik mustahil mereka (golongan Ba’alawi/habib) keturunan Nabi Muhammad SAW, jangankan keturunan nabi, keturunan Arab saja mereka bukan,” tegasnya.

Ad image

Penelitian yang dilakukan oleh Imad menyoroti nasab dari tokoh-tokoh habib terkenal seperti Habib Rizieq Shihab dan Habib Bahar bin Smith.

Ia menguraikan bahwa penelitiannya dimulai dari Fatimah, putri Nabi Muhammad, hingga keturunannya, Ahmad bin Isa.

“Saya teliti dari Nabi Muhammad SAW, apakah betul nabi punya anak namanya Fatimah, lalu saya cari dalilnya, kemudian apakah Fatimah punya anak namanya Husein, saya cari dalilnya sampai dengan Ahmad bin Isa, semua (dalilnya) sahih (benar) mereka keturunan Nabi Muhammad,” jelas Imad.

Imad juga menjelaskan bahwa Ahmad bin Isa, yang meninggal pada 345 Hijriah, hidup pada abad ke-4 Hijriah.

Dalam penelitiannya terhadap manuskrip dari periode tersebut, ia menemukan bahwa Ahmad bin Isa hanya memiliki tiga anak: Muhammad, Ali, dan Husein.

“Dari (manuskrip) abad keempat sampai kedelapan diterangkan bahwa Ahmad bin Isa hanya punya tiga orang anak yakni Muhammad, Ali dan Husein. Tidak ada anak yang namanya Ubaydillah,” katanya.

Keberadaan Ubaydillah baru ditemukan dalam manuskrip abad ke-9 dan 10. Ubaydillah diklaim sebagai anak Ahmad bin Isa dan ayah dari Alawi, pendiri garis keturunan Ba’alawi.

Namun, Imad menduga bahwa manuskrip abad ke-9 yang menyebutkan nama Ubaydillah dan Alawi merupakan hasil rekayasa.

“Dikatakan Alawi ini anak dari Ubaydillah, dan Ubaydillah ini disebut anak Ahmad bin Isa. Tapi manuskrip di abad kelima sampai kedelapan tidak ada yang mencatat (nama Alawi dan Ubaydillah),” ungkap Imad.

Imad menduga pengakuan Ba’alawi sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW mulai dibangun pada abad ke-9 dan terus berkembang hingga sekarang.

“Karena pengakuan itu baru ada di abad ke-9, maka kemudian pengakuan mereka (Ba’alawi) sebagai keturunan nabi dimulai di abad ke-9. Hal itu dibangun sampai sekarang,” tambahnya.

Imad juga menyoroti bagaimana klaim keturunan Ba’alawi sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW diterima di masyarakat saat ini.

“Bahkan, akhir-akhir ini orang yang mengatakan mereka (Ba’alawi) bukan keturunan Nabi Muhammad SAW dibilang orang aneh. Padahal, orang yang mengaku turunan nabi itu lah yang aneh,” tutupnya.

Pernyataan Imaduddin ini memicu berbagai reaksi di kalangan masyarakat dan ulama, menambah perdebatan mengenai keabsahan nasab Ba’alawi di Indonesia.

- Advertisement -
Share This Article