Idul Adha 2024: Serentak di Indonesia, Berbeda dengan Negara-negara Arab

unnie By unnie
5 Min Read
Idul Adha 2024: Serentak di Indonesia, Berbeda dengan Negara-negara Arab
Idul Adha 2024: Serentak di Indonesia, Berbeda dengan Negara-negara Arab
- Advertisement -

Jfid – Indonesia akan memperingati Idul Adha 2024 pada 17 Juni 2024.

Tanggal ini ditetapkan sesuai kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

Namun, di Arab Saudi, Idul Adha 2024 jatuh pada 16 Juni 2024. Perbedaan tanggal ini terjadi karena faktor elongasi dan kondisi alam yang berbeda di kedua wilayah.

Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjelaskan bahwa perbedaan waktu perayaan Idul Adha ini tidak mengganggu jalannya ibadah.

Ad image

Menurut MUI, selisih antar negara tidak akan mengusik perbedaan di tengah-tengah umat.

Kemenag juga menegaskan bahwa perbedaan tersebut bukanlah masalah utama karena kita tetap berpegang pada kriteria MABIMS.

Di Indonesia, Idul Adha dirayakan serentak dengan negara-negara lain seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura yang juga mengikuti kriteria MABIMS.

Ini menunjukkan kerukunan dan kesepakatan antar negara dalam menentukan tanggal penting dalam agama Islam.

Bagi umat Islam, Idul Adha adalah momen penting untuk memperingati kisah Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan putranya, Ismail, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.

Di hari ini, umat Islam juga melaksanakan ibadah kurban dengan menyembelih hewan seperti sapi, kambing, atau domba, yang dagingnya kemudian dibagikan kepada mereka yang membutuhkan.

Perbedaan Penetapan Tanggal Idul Adha

Perbedaan tanggal perayaan Idul Adha antara Indonesia dan Arab Saudi ini bukan hal baru.

Hal ini sering terjadi karena perbedaan metode dalam menentukan awal bulan Zulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender Hijriyah yang menjadi penanda pelaksanaan Idul Adha.

Di Arab Saudi, penetapan tanggal lebih banyak menggunakan metode rukyatul hilal (melihat hilal atau bulan sabit secara langsung).

Sementara itu, Indonesia dan negara-negara MABIMS menggunakan kombinasi metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan).

Proses Penentuan Tanggal Idul Adha di Indonesia

Proses penentuan tanggal Idul Adha di Indonesia dilakukan melalui sidang isbat yang dihadiri oleh perwakilan dari Kemenag, MUI, para ulama, serta ahli astronomi.

Dalam sidang ini, data astronomi dan hasil pengamatan hilal digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tanggal 10 Zulhijjah sebagai hari Idul Adha.

Kemenag menjelaskan bahwa kriteria MABIMS, yang menjadi acuan Indonesia, lebih mengutamakan kesepakatan bersama untuk menjaga persatuan umat Islam di kawasan Asia Tenggara.

Hal ini tercermin dari keputusan untuk merayakan Idul Adha pada 17 Juni 2024.

Perayaan Idul Adha di Indonesia

Perayaan Idul Adha di Indonesia diwarnai dengan berbagai tradisi dan kegiatan sosial.

Salah satu yang paling menonjol adalah pelaksanaan salat Idul Adha di lapangan terbuka atau masjid-masjid, diikuti dengan penyembelihan hewan kurban.

Daging kurban kemudian dibagikan kepada fakir miskin, tetangga, dan keluarga.

Selain itu, berbagai kegiatan sosial dan keagamaan juga dilakukan, seperti pengajian, ceramah agama, dan pembagian sembako.

Perayaan ini tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga mempererat silaturahmi dan memperkuat rasa kebersamaan di tengah masyarakat.

Keunikan Perayaan Idul Adha di Berbagai Daerah

Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan budaya memiliki keunikan tersendiri dalam perayaan Idul Adha.

Di beberapa daerah, terdapat tradisi khusus yang dilakukan pada hari raya ini. Misalnya, di Jawa, ada tradisi “Grebeg Besar” di Keraton Yogyakarta yang melibatkan parade budaya dan keagamaan.

Di Sumatera Barat, masyarakat Minangkabau merayakan Idul Adha dengan tradisi “Batagak Panghulu” yang merupakan upacara adat pengangkatan penghulu atau kepala suku.

Sementara itu, di Lombok, perayaan Idul Adha juga diwarnai dengan berbagai tradisi lokal yang mencerminkan kekayaan budaya daerah tersebut.

Meskipun ada perbedaan tanggal perayaan Idul Adha antara Indonesia dan Arab Saudi, hal ini tidak mengurangi kekhidmatan dan makna dari perayaan tersebut.

Umat Islam di Indonesia tetap dapat merayakan Idul Adha dengan penuh suka cita dan semangat kebersamaan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai perayaan Idul Adha di Indonesia, Anda dapat mengunjungi situs resmi Kemenag atau Majelis Ulama Indonesia.

Selain itu, Anda juga dapat membandingkan perayaan Idul Adha di negara-negara lain dengan mengunjungi situs resmi mereka.

Selamat merayakan Idul Adha 2024, semoga kita semua mendapatkan berkah dan rahmat dari Allah SWT.

- Advertisement -
Share This Article