Hamas Umumkan Yahya al-Sinwar sebagai Ketua Kantor Politik Baru

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
3 Min Read
Hamas Umumkan Yahya al-Sinwar sebagai Ketua Kantor Politik Baru (Ilustrasi)
Hamas Umumkan Yahya al-Sinwar sebagai Ketua Kantor Politik Baru (Ilustrasi)

jfid – Hamas telah menunjuk Yahya al-Sinwar sebagai Ketua Kantor Politik baru, menggantikan Ismail Haniyeh yang meninggal dunia pada 31 Juli 2024 di Tehran.

Pengumuman ini disampaikan melalui pernyataan resmi Hamas pada 6 Agustus 2024, yang menegaskan bahwa Sinwar dipilih untuk melanjutkan kepemimpinan gerakan tersebut setelah kematian Haniyeh.

Proses Pemilihan

Pemilihan Yahya al-Sinwar dilakukan setelah konsultasi internal di dalam tubuh Hamas, melibatkan Dewan Syura, badan konsultatif yang terdiri dari anggota yang dipilih dari Gaza, Tepi Barat, diaspora, dan tahanan di penjara Israel.

Hamas menekankan pentingnya konsistensi dan institusionalisme dalam memilih pemimpin baru untuk meneruskan perjuangan mereka.

Ad image

Latar Belakang Yahya al-Sinwar

Yahya al-Sinwar, dikenal sebagai tokoh yang berpengaruh dalam Hamas, memiliki latar belakang militan yang kuat. Ia dilahirkan di kamp pengungsi di Gaza pada awal 1960-an dan bergabung dengan Hamas sejak didirikan pada 1987.

Sinwar dipenjara seumur hidup oleh Israel pada 1988 atas keterlibatannya dalam perencanaan pembunuhan terhadap dua tentara Israel dan empat warga Palestina yang dicurigai berkolaborasi dengan Israel.

Namun, ia dibebaskan pada 2011 dalam pertukaran tahanan yang melibatkan lebih dari 1.000 tahanan Palestina untuk kebebasan tentara Israel Gilad Shalit.

Setelah pembebasannya, Sinwar naik cepat dalam hirarki Hamas dan terpilih sebagai pemimpin kelompok tersebut pada 2017.

Ia sebelumnya memegang peran penting dalam pengelolaan sehari-hari Gaza sebelum serangan besar-besaran Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, yang menewaskan 1.200 orang dan mengakibatkan sekitar 240 orang disandera.

Tanggapan Internasional

Penunjukan Sinwar sebagai pemimpin Hamas mendapat reaksi keras dari Israel. Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel, Laksamana Daniel Hagari, menyatakan bahwa “hanya ada satu tempat yang disediakan untuk Yahya Sinwar, yaitu di sebelah Mohammed Deif dan para teroris lainnya yang bertanggung jawab atas pembantaian 7 Oktober.”

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, juga mengutuk Sinwar sebagai “pembunuh ulung” dan menekankan bahwa penunjukannya adalah alasan tambahan untuk mengupayakan eliminasi cepat terhadapnya.

Yahya al-Sinwar saat ini diyakini bersembunyi di jaringan terowongan bawah tanah di Gaza, yang digunakan oleh militan Hamas untuk menyembunyikan senjata, pejuang, dan sandera.

Share This Article