Anemia atau kurang darah adalah salah satu masalah kesehatan yang masih banyak dialami oleh ibu hamil di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Anemia dapat menyebabkan ibu hamil merasa lemas, pusing, sesak napas, dan mudah terserang infeksi.
Anemia juga dapat berdampak buruk pada janin, seperti pertumbuhan terhambat, lahir prematur, atau bahkan kematian dalam kandungan.
Asam folat dapat membantu meningkatkan produksi sel darah merah dalam tubuh yang penting untuk kesehatan ibu hamil dan janin.
Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan RI, wanita dewasa memerlukan folat sebanyak 400 mikrogram (mcg) per hari.
Sementara itu, wanita dewasa yang merencanakan maupun sedang hamil dianjurkan untuk meningkatkan asupan folat menjadi 600 mcg setiap harinya.
Bahkan dalam beberapa kondisi, misalnya ibu hamil mengandung janin kembar, asupan folat harian mungkin perlu ditingkatkan hingga sebanyak 4.000 mcg atau 1 miligram (mg).
Asupan folat ini dapat diperoleh dari makanan yang kaya folat, seperti sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, dan hati.
Namun, karena folat dari makanan mudah rusak oleh panas, cahaya, dan udara, ibu hamil juga disarankan untuk mengonsumsi suplemen asam folat yang telah diresepkan oleh dokter.