Sri Ani juga berusaha bermediasi dengan orang tua terduga pelaku, tetapi tidak ada titik temu. Orang tua terduga pelaku bahkan tidak mau bertanggung jawab dan menolak anaknya dituduh sebagai pembully.
Sementara itu, kondisi kaki Fatir semakin memburuk hingga harus dibawa ke Rumah Sakit Hermina Bekasi. Di sana, dokter memutuskan bahwa kaki Fatir harus diamputasi untuk mencegah infeksi menyebar ke seluruh tubuh.
Namun, nasib malang masih belum berakhir bagi Fatir. Setelah menjalani operasi amputasi pada 31 Oktober 2023, Fatir mengalami komplikasi dan harus dirawat di ruang ICU. Fatir juga sempat mengalami sesak nafas dan kejang-kejang.
Sebelum meninggal, Fatir sempat merintih kesakitan dan menyebut nama-nama pelaku perundungan yang menyiksanya. Video Fatir yang merekam ucapan terakhirnya itu kemudian viral di media sosial dan mengundang simpati dari masyarakat.
Fatir meninggal dunia pada Kamis malam dan jenazahnya dibawa ke kampung halamannya di Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, untuk dimakamkan pada Jumat (8/12/2023) siang. Ribuan orang turut mengantar Fatir ke peristirahatan terakhirnya.
Kasus perundungan yang menimpa Fatir ini telah ditangani oleh Polres Metro Bekasi Kota. Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Hendra Gunawan mengatakan bahwa pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk orang tua terduga pelaku, guru, dan kepala sekolah.
Hendra juga mengatakan bahwa pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku.