BANGKALAN, jf.id – Beredar video di media sosial memperlihatkan Ketua DPD Partai NasDem KH. Muhammad Nasih Aschal (Ra Nasih) bersama pasangan Mathur Husyairi dan Jayus Salam, di Pilkada Bangkalan 2024.
Video itu disebut-sebut bentuk dukungan Ra Nasih terhadap pasangan Mathur – Jayus bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan.
Ra Nasih menegaskan, bahwa video itu adalah hoax dan video lama, sebelum keduanya mendaftarkan diri sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bangkalan.
“Saya sampaikan bahwa video itu diambil dalam sebuah kegiatan seminar, sebelum keduanya ini resmi menjadi bakal pasangan calon,” ujar Ra Nasih saat klarifikasi, Kamis (5/9/2024).
Pada saat itu, seminar yang dilaksanakan di Kampus STAI Syaikhona Moh. Kholil tersebut, mengangkat tema kepemimpinan karena waktu itu sedang menjelang Pilkada.
Menurut Ra Nasih, seminar tersebut mengundang beberapa nama yang digadang-gadang maju di Pilkada Bangkalan, diantaranya Syafiuddin Asmoro dan Mahfud, untuk menjadi narasumber. Namun, saat itu yang hadir hanya Mathur Husyairi dan Jayus Salam.
Kegiatan itu dimaksudkan untuk memberikan ide dan gagasannya untuk Kabupaten Bangkalan, terlepas siapapun yang akan maju di Pilkada. “Nah ini, malah viral seolah-olah saya mendukung kepada dua orang ini,” ucapnya.
Ra Nasih menegaskan, sebagai kader partai pihaknya harus tegak lurus dengan instruksi partai, lebih-lebih dirinya sebagai ketua DPD NasDem Bangkalan, tentu harus patuh dan taat kepada perintah partai.
Saat ini, NasDem mengusung pasangan Lukman – Fauzan di Pilkada Bangkalan, maka inilah yang kemudian harus ia dukung. “Saya tegaskan, bahwa saya tidak pernah merubah dukungan, video itu hanya framing agar seolah-oleh saya mendukung pasangan Mathur dan Jayus,” tegasnya.
Selain itu, Ra Nasih berpesan semua calon ini adalah putra terbaik Bangkalan. Tentu, masyarakat harus cerdas dalam melihat calon yang ada dan tidak terintervensi atau termakan oleh isu hoax.
“Pilkada ini harus dilaksanakan dengan semangat demokrasi tidak boleh ada tekanan, masyarakat harus diberikan kebebasan untuk menentukan pilihannya, sesuai track record dan visi misi para calon,” pungkasnya.
Reporter: Faiq