Jfid – Di tengah gempuran informasi dan gerakan boikot produk yang diduga mendukung Israel, muncul pertanyaan besar mengenai posisi Nivea dalam peta dukungan geopolitik ini.
Sebuah klaim yang beredar luas di media sosial menyebutkan bahwa Nivea, merek deodorant yang populer, adalah produk pro-Israel.
Namun, seberapa akurat klaim tersebut?
Fakta dari Jerman, Bukan Israel
Nivea adalah merek yang berasal dari Jerman, bukan Israel.
Merek ini dimiliki oleh perusahaan Beiersdorf Global AG yang berkantor pusat di Hamburg.
Klaim yang menyatakan bahwa Nivea adalah produk Israel atau pro-Israel tidak memiliki dasar yang kuat dan faktanya adalah isu belaka.
Klarifikasi dan Penelusuran Kebenaran
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memberikan klarifikasi bahwa mereka tidak pernah merilis daftar produk yang harus diboikot terkait dengan dukungan terhadap Israel.
Daftar produk yang beredar di media sosial diduga kuat sebagai hoaks.
MUI juga menegaskan bahwa mendukung agresi Israel terhadap Palestina secara langsung atau tidak langsung adalah haram.
Gerakan Boikot dan Alternatif Produk
Meskipun demikian, gerakan boikot terhadap produk yang diduga mendukung Israel telah mempengaruhi beberapa konsumen untuk mencari alternatif lain.
Sebagai contoh, beberapa sumber menyebutkan alternatif deodorant yang tidak kalah kualitasnya dengan merek yang diboikot, termasuk Marina, Deorex, Wardah, dan lain-lain.
Kesimpulan
Dengan mempertimbangkan fakta dan klarifikasi yang ada, tampaknya klaim bahwa Nivea adalah produk pro-Israel adalah tidak berdasar.
Sebagai konsumen, penting untuk melakukan penelitian dan verifikasi informasi sebelum mengambil keputusan yang berdampak pada pilihan produk kita.
Mari kita intip lebih dalam, bukan hanya pada label produk, tetapi pada fakta dan sumber yang kredibel untuk mendapatkan gambaran yang jernih dan akurat.