Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo Kenalkan Kearifan Lokal melalui Kelender Event 2024

Deni Puja Pranata By Deni Puja Pranata
2 Min Read
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo Kenalkan Kearifan Lokal melalui Kelender Event 2024
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo Kenalkan Kearifan Lokal melalui Kelender Event 2024
- Advertisement -

jfid – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menggelar kegiatan Kalender Event 2024, Minggu (20/5).

Dalam acara yang berlangsung di Pendopo Keraton Sumenep itu, terdapat tiga item kegiatan kalender event sekaligus. Yakni, Madura Dream Wedding Festival, Wonderful Sumenep, dan Festival Kuliner.

Madura Dream Wedding Festival menampilkan berbagai jenis baju pengantin yang sudah menjadi ciri khas dan tradisi Keraton Sumenep.

Sedangkan Wonderful Sumenep merupakan kegiatan festival fotografi. Berbagai foto yang menyajikan keindahan Sumenep dipamerkan.

Ad image

Misalnya, keindahan alam seperti wisata, pembuatan keris, bahkan foto kuliner. Khusus festival kuliner menampilkan berbagai macam makanan khas Kota Keris, terutama jajanan ringan. Salah satu di antaranya, jajanan berupa pentol.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengatakan, tajuk kegiatan kalender event Sumenep di awal 2024 adalah semangat edukasi untuk generasi muda.

Hal tersebut sengaja dilakukan untuk mendorong pendidikan tentang kearifan lokal. ”Makanya, dalam kegiatan ini sengaja mengundang anak muda. Terutama, dari kalangan pelajar,” ucapnya.

Peserta festival menampilkan baju adat Pengantin Lilin khas Sumenep dalam Kalender Event 2024 di Pendopo Keraton Sumenep, Minggu (20/5).

Selama ini, kata Bupati Fauzi, pemerintah terus berupaya memberikan edukasi tentang keindahan Kota Keris.

”Termasuk memperkenalkan jajanan lokal hingga budaya dan tradisi Sumenep,” paparnya.

Dia menjelaskan, pelajar yang diundang dalam acara tersebut berasal dari sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA).

Harapannya, mereka dapat menyosialisasikan kearifan lokal Sumenep kepada masyarakat luas, baik di tingkat regional maupun nasional. Jika memungkinkan sampai ke level internasional.

”Di Sumenep, terdapat bermacam baju adat pengantin. Yakni, baju adat pengantin Legha, Lilin, dan Kapotren.

Baju adat pengantin tersebut biasa dipakai pada masa Kerajaan Sumenep,” ulasnya.

Dia menambahkan, kekayaan seni dan budaya tersebut harus dikenalkan kepada generasi muda. ”Sehingga keberadaannya tetap lestari,” tandasnya.

- Advertisement -
Share This Article