jfid – Buntut Penembakan 13 Maret di Jln. Adhirasa, desa Kolor, oleh 5 Resmob Polres Sumenep. Yang mengakibatkan hilangnya nyawa Herman (ODGJ, korban penembakan). Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sumenep, gelar aksi di depan Mapolres Sumenep. Massa mengancam pidanakan Kasubag Humas Polres Sumenep. Selasa (23/3/2022).
Massa Aksi menuntut, Kasubag Humas Polres Sumenep memberikan klarifikasi terkait keterangan pada awak media. Jika pada Minggu 13 Maret, orang yang ditembak mati oleh 5 aparat Polres Sumenep bukanlah seorang begal dan pemabuk.
“Pada Ibu Widiarti, Kasubag Humas Polres Sumenep. Anda harus meluruskan dan menjelaskan pada publik. Jika Herman bukanlah seorang begal, pencuri kotak amal, dan peminum. Kasubag Humas Polres Sumenep orang paling bertanggung jawab atas fitnah pada Herman,” tegas M Zohir, kordinator aksi dalam orasinya.
Massa HMI Cabang Sumenep mendesak Kasubag Humas Polres Sumenep untuk segera melakukan klarifikasi terkait keterangan dalam peristiwa penembakan Minggu 13 Maret 2022.
Massa aksi memanas, Widiarti, Kasubag Humas Polres Sumenep akhirnya menemui massa dan mengatakan,
“Saya, selaku Humas Polres Sumenep. Jika pernyataan saya kemarin melukai hati rekan-rekan. Dengan rendah hati, saya meminta maaf sebesar-besarnya atas ketersinggungan pada rekan-rekan,” ungkap Widiarti, Kasubag Humas Polres Sumenep pada massa aksi.
Massa aksi HMI Cabang Sumenep menuntut Kasubag Humas Polres Sumenep untuk membersihkan nama baik Almarhum Herman.
“Katakan, katakan jika Herman bukan maling kotak amal, Herman bukan begal, dan Herman bukan pemabuk. Tuntutan kami hanya ingin nama baik Herman dibersihkan dari tuduhan yang disampaikan Humas Polres Sumenep,”tegas M. Zohir dalam orasinya pada Widiarti, Kasubag Humas Polres Sumenep.
Sebelumnya, Humas Polres Sumenep, dalam sebuah rilis pada 145 wartawan (Group Mitra Humas, beranggotakan 4 admin dan 145 Wartawan dari berbagai media) Senin 14 Maret (Satu hari pasca peristiwa penembakan) menyatakan; “DALAM PENGARUH MIRAS, PRIA DI SUMENEP RAMPAS RANMOR HINGGA DILUMPUHKAN”
Dalam keterangan persnya, M. Zohir menegaskan pada sejumlah media, jika keterangan Widiarti, Kasubag Humas Polres Sumenep tidak memuaskan.
“Tidak cukup memuaskan. Permintaan maaf Widiarti, Kasubag Humas Polres Sumenep tidak memuaskan. Karena tidak menjelaskan secara rinci dan detail terkait klarifikasi Humas dalam keterangannya sesaat setelah peristiwa penembakan. Kami hanya ingin nama baik Herman dibersihkan dari apa yang dituduhkan Humas Polres sebagai Begal, pencuri kotak amal, dan pemabuk,” tukas M. Zohir, dalam keterangan persnya pada sejumlah media.
Laporan: DN