Biden Tegaskan, Israel Harus Akhiri Invasi Rafah, Lihat Reaksi Menegangkan Israel!

fahira By fahira
4 Min Read
Biden Tegaskan, Israel Harus Akhiri Invasi Rafah, Lihat Reaksi Menegangkan Israel!
Biden Tegaskan, Israel Harus Akhiri Invasi Rafah, Lihat Reaksi Menegangkan Israel!
- Advertisement -

jfid – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengancam akan menghentikan pasokan senjata untuk Israel, jika negara Yahudi itu melancarkan serangan darat secara besar-besaran terhadap Rafah.

Ancaman ini menjadi peringatan paling langsung yang disampaikan Biden kepada Israel sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

“Saya telah memperjelas, jika mereka (militer Israel-red) masuk ke Rafah, saya tidak akan memasok persenjataan yang telah digunakan secara historis untuk menghadapi Rafah, untuk menghadapi kota-kota itu – yang berurusan dengan masalah itu,” ucap Biden dalam pernyataannya pada Rabu (8/5) waktu setempat.

Hanya sehari setelah Presiden AS Joe Biden mengeluarkan peringatan kerasnya terhadap invasi darat penuh di Rafah, Israel pada Kamis (9 Mei) membombardir daerah-daerah kota berpenduduk padat itu.

Ad image

Pasukan Israel membombardir daerah-daerah di Rafah bagian timur pada Kamis (9/5/2024) meskipun Presiden AS Joe Biden mengancam akan hentikan pasokan senjata.

Peringatan dari Biden itu juga menggarisbawahi keretakan yang semakin besar antara AS dan Israel, sekutu terkuatnya di Timur Tengah.

Di sisi lain, peringatan dari Biden itu juga menggarisbawahi keretakan yang semakin besar antara AS dan Israel, sekutu terkuatnya di Timur Tengah.

Komentar Biden itu menjadi peringatan publik pertamanya menyangkut ancaman pengiriman senjata kepada Israel, sejak perang berkecamuk tahun lalu.

Itu juga menjadi pernyataan publik Biden yang menggunakan bahasa paling keras terhadap Tel Aviv, dalam upaya mencegah invasi darat besar-besaran di Rafah.

Namun, meski mendapat ancaman dari Biden, Israel tetap melanjutkan invasi ke Rafah dan menewaskan lebih dari 15 orang.

Netanyahu, Perdana Menteri Israel, tampaknya mengabaikan ancaman dari Biden dan tetap ngotot untuk melanjutkan bombardir Rafah.

Reaksi Israel terhadap pernyataan Biden cukup mengejutkan. Dua pejabat tinggi Israel mengkritik pernyataan Biden tersebut dan menyebutnya sangat mengecewakan bagi Israel.

“Ini adalah pernyataan yang sulit dan sangat mengecewakan untuk didengar dari seorang presiden yang telah kami syukuri sejak awal perang,” kata Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, di radio publik sebagai reaksi pertama Israel terhadap peringatan Biden.

Dalam konteks internasional, serangan Israel ke Rafah telah menimbulkan kecemasan global karena potensi penderitaan yang akan menimpa ratusan ribu warga sipil yang berlindung di sana.

PBB telah berupaya mendamaikan Israel dan Palestina sejak 1947. Namun, upaya tersebut tampaknya belum membuahkan hasil yang signifikan.

Dampak invasi Israel ke Rafah terhadap warga sipil cukup parah. Sebanyak 35 warga sipil Palestina tewas dan 129 lainnya terluka di kota Rafah selama 24 jam terakhir akibat invasi militer Zionis Israel. Data korban jiwa itu dirilis kantor berita Palestina; WAFA, Kamis (9/5/2024).

Upaya penyelesaian konflik Israel dan Palestina masih terus dilakukan. Salah satu upaya yang pernah dilakukan adalah melalui Perjanjian Oslo, yang merupakan tonggak penting dalam upaya mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.

Namun, perjanjian tersebut tampaknya belum mampu mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama lebih dari 100 tahun ini.

- Advertisement -
Share This Article