Jfid – TNI Angkatan Laut (TNI AL) memberikan penjelasan resmi terkait meninggalnya Lettu Eko Damara yang diduga melakukan bunuh diri.
Lettu Eko Damara, seorang dokter di korps TNI AL, ditemukan tewas pada tanggal 27 April 2024 dengan luka tembak di kepala yang diduga sebagai akibat dari bunuh diri.
Apa yang terjadi?
Menurut Komandan Korps Marinir TNI AL, Mayjen Endi Supardi, Lettu Eko Damara mengakhiri hidupnya dengan menembak kepalanya menggunakan senapan di sebuah ruangan kesehatan yang berada di pos komando taktis di daerah Papua Pegunungan.
Mengapa ini terjadi?
Mayjen Endi Supardi menyatakan bahwa Lettu Eko Damara berada dalam tekanan berat akibat hutang yang menumpuk.
Hutang tersebut diduga berkaitan dengan kecanduan judi online, yang terlihat dari riwayat pencarian internet dan aplikasi yang diunduh oleh almarhum.
Siapa yang terlibat?
Lettu Eko Damara adalah seorang perwira TNI AL yang bertugas sebagai dokter.
Ia memiliki hutang pada beberapa pihak, termasuk rekan dokter, satgas, dan beberapa bank.
Kapan ini terjadi?
Peristiwa tragis ini terjadi pada tanggal 27 April 2024, dan penjelasan resmi dari TNI AL disampaikan pada tanggal 21 Mei 2024.
Di mana ini terjadi?
Kejadian ini berlangsung di pos komando taktis di daerah Papua Pegunungan, di sebuah ruangan kesehatan milik TNI AL.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Kondisi mental Lettu Eko Damara yang terganggu akibat hutang dan tekanan psikologis diduga menjadi pemicu tindakan bunuh diri ini.
Mayjen Endi Supardi menyampaikan kekecewaannya atas kejadian ini, mengingat fokus utama mereka adalah menangani separatisme di daerah tersebut.
Kasus ini menarik perhatian publik tidak hanya karena tragedinya, tetapi juga karena menyoroti masalah kesehatan mental di kalangan militer dan bahaya judi online.
Ini menjadi peg untuk diskusi lebih luas tentang dukungan psikologis bagi anggota TNI dan langkah-langkah pencegahan judi online.
“Sebelumnya (almarhum) banyak googling masalah judi online, download aplikasi judi online.Jadi nyambung kenapa yang bersangkutan bunuh diri,” ujar Mayjen Endi Supardi.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa.
Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Tragedi ini meninggalkan banyak pertanyaan dan keprihatinan.
TNI AL telah menyatakan komitmennya untuk menyelidiki lebih lanjut dan memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Masyarakat diharapkan dapat mengambil pelajaran dari peristiwa ini dan bersama-sama meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental.