Baru Selesai Rehab, Jembatan Gantung Gumeg Luar Putus, 4 Orang dan 4 Ekor Sapi Terjatuh

Apriansyah By Apriansyah
4 Min Read
- Advertisement -

jfid – Jembatan gantung satu-satunya penghubung akses jalan menuju perkebunan warga Desa Gunung Megang Luar, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, putus pada Kamis Pagi (24/12/2020).

Jembatan yang baru dua bulan selesai proses perbaikannya (Rehab) mengalami putus pada salah satu tali seling penahan jembatan yang menyebabkan jembatan tersebut miring.

Kejadian tersebut mengakibatkan empat orang warga desa gunung megang luar mengalami Luka ringan, yang mana pada kejadian tersebut mereka sedang melintas di jembatan dan beruntung mereka tidak tercebur ke sungai. Selain warga ada empat ekor hewan ternak sapi milik warga ikut terjatuh.

Dari hasil pantauan di lapangan, sungguh sangat disayangkan padahal jembatan gantung tersebut baru dua bulan selesai di rehab dengan nilai pagu Rp. 500.000 (Lima Ratus Juta rupiah) dengan nilai HPS paket Rp. 499.000 (Empat Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Rupiah) APBD 2020 yang dikerjakan oleh CV. Berkah Raja yang beralamat Jln. Ade Irma Suryani Blok E 1 Rt. 008 RW. 005 kelurahan Muara Enim.

Ad image
Para warga memberikan tanda ranting pohon sebagai tanda bahaya

Anggota BPD bagian pembangunan Desa Gunung Megang Luar Muhamad Ansori saat di mintai keterangan mengatakan, “kejadian tersebut terjadi pada Kamis pagi(24/12/20), salah satu tali seling putus jembatan yang mengakibatkan jembatan gantung tersebut miring dan tidak bisa dilalui oleh warga untuk menuju ke permukiman warga dan kebun warga,” kata Muhamad Ansori.

Ansori menambahkan, dari kejadian itu telah memakan korban 4 orang dan 4 hewan ternak sapi. Beruntung 4 orang tersebut hanya mengalami luka ringan saat jatuh dari jembatan gantung tersebut.

“Awalnya sudah kami bilang kepada kontraktor atau yang bekerja di lapangan agar tali seling jembatan gantung yang sudah lama (berkarat) untuk di ganti, namun tidak di dengarkannya, padahal tali seling tersebut sudah 17 tahun dan sudah terdapat yang putus dan berserabut, namun tetap digunakan kembali,” terang Ansori.

Sungguh sangat disayangkan, proyek rehab jembatan yang menelan anggaran Rp 499.000 (Empat Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Rupiah) Hanya memperbaiki beberapa bagian saja.

“Rehab jembatan gantung tersebut hanya beberapa bagian saja, salah satu contoh untuk plat jembatan bukan plat kembang namun plat mobil dan tipis yang di pakai, dan untuk tali seling malah yang lama masih di pakai, Dan untuk skor plat sangat lah jarang – jarang, saya sebagai anggota BPD Desa Gunung Megang Luar dan warga sangat kecewa atas pekerjaan tersebut,” jelas Ansori.

Mewakili para warga, Ansori berharap agar ada perhatian dan tanggapan darurat dari pemerintah daerah,

“Saya berharap kepada pemerintah khususnya Kabupaten Muara Enim sekiranya dapat menambah penopang atau tiang penyangga di pinggiran sungai di tengah jembatan, agar jembatan gantung tersebut tidak terlalu jauh atau panjang tiang penyangganya,” Imbuh Ansori.

“Dan saya berharap agar jembatan Gantung tersebut dapat segera di perbaiki, supaya warga Kami yang menuju ke kebun atau aktivitas warga kami sehari – hari dapat kembali lagi seperti biasanya, karena jembatan Gantung ini merupakan akses jalan satu – satunya dan penopang kebutuhan masyarakat dalam mengangkut hasil pertanian,” Harap Muhamad Ansori angota BPD desa gunung megang luar.

Sebelum berita ini ditayangkan, media ini sudah mencoba mengkonfirmasi pihak PPK (pejabat pembuat komitmen) pekerjaan rehab jembatan gantung di Desa Gunung Megang luar , namun ke tiga nomor nya tidak dapat di hubungi baik melalui telpon dan pesan singkat.

- Advertisement -
Share This Article