Awas! Wajah Anda Bisa Ungkap Status Ekonomi Anda, Ini Faktanya

ZAJ By ZAJ - SEO Expert | AI Enthusiast
4 Min Read
- Advertisement -

jfid – Apakah Anda pernah merasa bisa menebak status ekonomi seseorang hanya dari wajahnya? Jika ya, Anda tidak sendirian. Sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Personality and Social Psychology mengungkap bahwa wajah seseorang bisa menunjukkan apakah ia kaya atau miskin.

Hal ini juga didukung oleh beberapa penelitian lain yang mengukur status sosial ekonomi dengan berbagai indikator.

Studi yang dilakukan oleh R-Thora Bjorsdottir dan Nicholas O. Rule, peneliti dari Universitas Toronto, Kanada, melibatkan 160 foto hitam putih dari orang-orang dengan ekspresi netral dan tanpa aksesori.

Setengah dari foto-foto itu adalah orang-orang dengan status sosial ekonomi tinggi, dan setengah lainnya adalah orang-orang dengan status sosial ekonomi rendah.

Foto-foto itu kemudian ditunjukkan kepada 80 partisipan yang diminta untuk menebak kelas sosial dari masing-masing orang.

Hasilnya, sebanyak 68 persen partisipan menjawab dengan benar. Para peneliti juga melakukan studi lanjutan dengan memperbesar fitur wajah seperti mata dan mulut, dan menemukan bahwa partisipan masih bisa menebak dengan benar.

Hal ini menunjukkan bahwa ada sesuatu di wajah seseorang yang bisa mengungkapkan status ekonominya.

Lalu, apa yang membuat wajah seseorang bisa mencerminkan status ekonominya? Menurut para peneliti, hal ini kemungkinan terjadi karena pola emosi yang dapat terlihat di wajah seseorang dari waktu ke waktu.

Kontraksi otot-otot tertentu dapat menyebabkan perubahan struktur wajah yang dapat dilihat orang lain.

“Seiring waktu, wajah Anda secara permanen mencerminkan dan mengungkapkan pengalaman Anda. Bahkan ketika kita berpikir kita tidak mengekspresikan sesuatu, ekspresi emosi itu masih ada di sana,” ungkap Rule.

Secara umum, orang yang memiliki uang cenderung lebih bahagia dan tidak cemas dibandingkan dengan mereka yang harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar.

Hal ini dapat mempengaruhi ekspresi wajah mereka, seperti tersenyum lebih sering atau tampak lebih santai. Sebaliknya, orang yang hidup dalam kemiskinan cenderung lebih stres dan tertekan, yang dapat membuat wajah mereka tampak lebih muram atau tegang.

Namun, hal ini bukan berarti bahwa status ekonomi adalah satu-satunya faktor yang mempengaruhi wajah seseorang. Ada juga faktor-faktor lain seperti genetik, kesehatan, lingkungan, budaya, dan kepribadian yang dapat memainkan peran dalam membentuk wajah seseorang.

Selain itu, status ekonomi juga bukan hal yang tetap dan bisa berubah seiring waktu. Oleh karena itu, tidak bijak untuk menilai seseorang hanya dari wajahnya tanpa mengetahui latar belakang dan konteksnya.

Studi ini memiliki implikasi penting bagi masyarakat, terutama dalam hal bias dan diskriminasi. Jika orang bisa menebak status ekonomi seseorang hanya dari wajahnya, maka hal ini bisa mempengaruhi bagaimana mereka berinteraksi dengan orang tersebut.

Misalnya, orang yang memiliki ‘wajah kaya’ mungkin mendapat perlakuan yang lebih baik atau lebih dihormati daripada orang yang memiliki ‘wajah miskin’. Hal ini bisa menimbulkan ketidakadilan dan ketimpangan sosial.

“Persepsi berbasis wajah tentang kelas sosial mungkin memiliki konsekuensi yang penting… Kita tahu ada yang disebut siklus kemiskinan dan ini berpotensi menjadi salah satu kontributornya,” kata Rule.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak mudah terpengaruh oleh penampilan fisik seseorang, tetapi lebih melihat kualitas dan potensi yang dimilikinya.

Kita juga harus berusaha untuk menghapus stigma dan stereotip negatif terhadap orang-orang yang kurang beruntung secara ekonomi, dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang untuk berkembang dan sejahtera.

- Advertisement -
Share This Article