Jfid – TikTok kembali melahirkan tren baru dengan istilah “Sekop Sekop” yang belakangan ini menjadi viral.
Istilah ini bermula dari lagu DJ Santri Pekok dan kini digunakan sebagai ungkapan dalam pergaulan anak muda.
Dalam artikel ini, kita akan membahas asal-usul, arti, dan dampak viralitas “Sekop Sekop” di platform media sosial.
Asal-Usul “Sekop Sekop”
Istilah “Sekop Sekop” pertama kali muncul dalam lagu DJ Santri Pekok yang dirilis pada awal tahun 2024.
Lagu ini dengan cepat mendapat perhatian karena beat yang catchy dan lirik yang unik.DJ Santri Pekok, seorang DJ lokal dari Jawa Timur, menciptakan lagu ini sebagai bagian dari eksplorasi musik elektronik dengan sentuhan budaya lokal.
Menurut wawancara dengan DJ Santri Pekok, “Sekop Sekop” awalnya tidak memiliki arti khusus.
Istilah ini digunakan sebagai pengisi lirik untuk menambahkan ritme dan keseruan pada lagu.
Namun, karena popularitas lagunya, “Sekop Sekop” mulai digunakan oleh netizen sebagai istilah gaul yang menggambarkan sesuatu yang keren atau menarik.
Viralitas di TikTok
TikTok, sebagai platform media sosial yang sangat populer di kalangan generasi muda, memainkan peran besar dalam penyebaran istilah ini.
Lagu “Sekop Sekop” digunakan sebagai latar belakang ribuan video pendek yang menampilkan tarian, lelucon, dan tren lainnya.
Hashtag #SekopSekop telah digunakan lebih dari 10 juta kali, menunjukkan seberapa luas istilah ini telah menyebar.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Statista pada Februari 2024 menunjukkan bahwa 73% pengguna TikTok di Indonesia adalah remaja dan dewasa muda.
Ini menjelaskan bagaimana istilah gaul seperti “Sekop Sekop” dapat dengan cepat menjadi bagian dari budaya populer melalui platform ini.
Arti dan Penggunaan “Sekop Sekop”
Seiring dengan popularitasnya, “Sekop Sekop” mulai memiliki beberapa arti yang bervariasi tergantung pada konteks penggunaannya.
Secara umum, istilah ini digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang menarik, keren, atau luar biasa.
Misalnya, seseorang dapat mengatakan “Video ini sekop sekop banget!” untuk mengungkapkan bahwa mereka sangat menyukai video tersebut.
Dalam beberapa konteks, “Sekop Sekop” juga digunakan sebagai ejekan yang lucu atau sarkastik.
Misalnya, jika seseorang membuat kesalahan konyol, teman-temannya mungkin mengatakan “Wah, sekop sekop nih!” sebagai cara untuk bercanda.
Dampak pada Budaya Populer
Viralitas istilah “Sekop Sekop” di TikTok menunjukkan bagaimana media sosial dapat mempengaruhi bahasa dan budaya populer.
Istilah ini tidak hanya menjadi bagian dari percakapan sehari-hari, tetapi juga mempengaruhi konten media, iklan, dan bahkan produk-produk komersial.
Menurut laporan dari Hootsuite, penggunaan media sosial di Indonesia meningkat sebesar 15% pada tahun 2023, dengan TikTok menjadi salah satu platform yang mengalami pertumbuhan paling pesat.
Ini menunjukkan bahwa tren dan istilah yang muncul di TikTok memiliki potensi untuk mempengaruhi budaya populer dalam skala yang lebih luas.
Kesimpulan
Istilah “Sekop Sekop” yang viral di TikTok adalah contoh sempurna bagaimana tren di media sosial dapat mempengaruhi bahasa dan budaya populer.
Dari lagu DJ Santri Pekok hingga menjadi istilah gaul yang sering digunakan, “Sekop Sekop” telah menjadi bagian dari percakapan sehari-hari banyak orang.
Dengan memahami asal-usul dan arti istilah ini, kita dapat melihat bagaimana media sosial terus memainkan peran penting dalam pembentukan budaya dan bahasa modern.
