jfid – Arighi, salah satu tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, merasa dirinya tidak bersalah.
Ia mengaku memiliki barang bukti yang bisa membuktikan bahwa ia tidak terlibat dalam aksi keji yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu pada 17 Agustus 2021 lalu.
Barang bukti itu berupa foto yang ia ambil saat bersama dua temannya, Ramdan dan Fadil, di sebuah konter HP pada malam kejadian.
Foto itu, menurut Arighi, menunjukkan bahwa ia tidak berada di tempat kejadian perkara (TKP) saat pembunuhan terjadi.
Namun, nasib malang menimpa Arighi. Foto yang ia anggap sebagai harapan untuk menyelamatkan dirinya dan keluarganya dari jerat hukum itu hilang.
Arighi mengaku bahwa foto itu sudah ia serahkan ke penyidik di Polres Subang, namun ketika ia menanyakan kembali, penyidik mengatakan bahwa foto itu tidak ada.
Belakangan, beredar isi chat WhatsApp antara Arighi dan oknum penyidik yang diduga menghilangkan barang bukti tersebut.
Dalam chat itu, Arighi meminta oknum penyidik untuk mencari foto Ramdan dan Fadil yang ia kirimkan sebelumnya.
Namun, oknum penyidik menjawab bahwa ia sudah mengganti HP dan lupa menyimpan foto itu.
Arighi pun merasa pilu dan pasrah. Ia mengatakan bahwa ia ingin meminta tolong kepada oknum penyidik untuk menambah keringanan sekeluarganya yang juga menjadi tersangka dalam kasus Subang.
Selain Arighi, ibunya Mimin Mintarsih, adiknya Abi, dan ayah sambungnya Yosep juga ditetapkan sebagai tersangka.
Isi chat Arighi dan oknum penyidik itu menjadi viral di media sosial, terutama TikTok.
Banyak netizen yang mempertanyakan motif oknum penyidik menghilangkan barang bukti milik Arighi.
Apakah ia sengaja melindungi pelaku sebenarnya? Atau ia hanya lalai dan tidak profesional dalam menangani kasus ini?
Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini memang masih penuh misteri.
Hingga kini, polisi belum menemukan pelaku yang membunuh Tuti dan Amalia dengan cara sadis.
Polisi juga belum menemukan motif pembunuhan yang menghebohkan publik itu.
Sementara itu, para tersangka yang ditahan di Polres Subang mengalami berbagai masalah kesehatan.
Mimin dan Yosep dikabarkan jatuh sakit dan harus mendapatkan perawatan medis. Arighi dan Abi juga mengeluhkan kondisi sel tahanan yang tidak layak.
Kasus Subang ini menjadi sorotan banyak pihak, termasuk Komnas Perempuan dan Komnas HAM.
Mereka meminta agar polisi segera mengungkap kasus ini dengan transparan dan akuntabel.
Mereka juga meminta agar hak-hak tersangka dan korban dihormati dan dilindungi.