jfid – Keindahan Air Terjun Mata Jitu terkenal hingga ke manca negara. Bahkan, mendiang Putri Diana pernah berkunjung ke air terjun ini. Masyarakat sekitar pun menjuluki air terjun ini dengan sebutan “Queen Waterfall”.
Untuk mencapai Air Terjun Mata Jitu, pengunjung bisa menyewa perahu nelayan dari Desa Labuhan Sumbawa. Dengan waktu tempuh 3 jam perjalanan, disuguhi pemandangan Pulau Moyo yang mempesona, penuh tanaman wijen.
Pesohor dunia seperti Rain, Lady Diana, Mc Jagger, pernah menikmati liburan mereka di pulau ini. Air Terjun Mata Jitu adalah alasan terbesar para wisatawan nekat melakukan perjalanan jauh menuju pulau ini.
Kedatangan Lady Diana dipertanyakan para pelancong domestik. Banyak orang Sumbawa belum mengerti sejarah perjalanannya. Ada versi lain atas kedatanganya.
Penuturan masyarakat Labuhan Aji saat berdialog dan duduk bersama di seputar Air Terjun Mata Jitu, bahwa; Lady Diana mendengar informasi pasukan Belanda menjadi tawanan tentara Inggris di sekitar Pulau Moyo.
Memang sejak Belanda berkuasa di seluruh Nusantara, pelosok Indonesia, termasuk Pulau Moyo – Sumbawa. Hutan-hutan Pulau Moyo sudah disurvei, dijarah dan dimanfaatkan untuk keuntungan mereka. Saat Lady Diana mendengar ada tawanan perang, mencoba mengorek informasi apapun yang bermanfaat.
Lady Diana Ratu Inggris itu, tidak menarik eksploitasi alam Pulau Moyo karena kemerdekaan Indonesia sudah dicapai. Namun, Lady Diana hanya tertarik untuk melihat alam dan sumber mata air yang tenang dan teduh. Kemudian, sekitar kurun waktu tahun 1993 – 1996, Lady Diana datang ke Pulau Moyo melalui penerbangan: Inggris – Jakarta – Lombok – Sumbawa.
Lady Diana menginap di hotel Amanwana, di kamar 20 yang berbentuk tenda itu. Lady Diana tidak memakai nama lengkapnya. Berdasarkan penelusuran masyarakat, Lady Diana setiap hari berubah namanya. Memakai nama samaran.
Air Terjun Mata Jitu, sangat eksotik dan menawan. Airnya berwarna biru muda. Kualitasnya bersih dan hiegienis. Belum terkontaminasi apapun. Air Mata Jitu mengalir diatas bebatuan yang tersusun rapi dan bertingkat. Debit air selalu bertambah. Ya, karena pepohonan dan perbukitan masih alami. Kawasan hutan Mata Jitu harus dilindungi.
Perjalanan menuju Mata Jitu menempuh kurang lebih 30 Menit. Jaraknya capai 7 – 8 Kilometer. Jalan akses masuk masih belum bagus. Tetapi sebelumnya, program perbaikan jalan dilakukan dengan memakai CSR Hotel Amanwana. Jalan perbaikan itu beberapa tahun yang lalu. Pembuatan jalan tergolong kurang bagus.
Selama perjalanan menuju air terjun, kita akan disuguhi pemandangan savana dan perbukitan yang indah. Mestinya, pemerintah Kabupaten Sumbawa perioritas perbaikan agar para pelancong dan tourist mudah lakukan perjalanan.
Suara gemercik air terdengar dalam kesunyian alam. Air Terjun Mata Jitu, air terjun yang keindahannya sangat memukau dan keintiman alam masih original. Pemandangan alam yang lebat pohon kayu, membuat suasana begitu dingin. Lengkap dengan pepohonan hijau alami membuat Air Terjun Mata Jitu menjadi primadona di Pulau Moyo.
Air terjun Mata Jitu telah menjadi bagian cagar alam Indonesia, sebagaimana papan nama kawasan Mata Jitu merupakan kawasan Taman perburuhan pada jenis – jenis hewan tertentu, seperti Banteng dan Rusa.
Air Terjun Mata Jitu, telah terbentuk jutaan tahun lalu. Perpaduan air terjun yang berwarna hijau tua, biru muda dan kuning muda seakan-akan menghipnotis untuk bercebur main air.
Air Terjun Mata Jitu memiliki empat spot aliran air (undak) dan tujuh kolam bersusun rapi bebatuan kapur. Oleh penduduk setempat, “mata jitu” diartikan sebagai mata air yang jatuhnya tepat mengenai kolam dibawahnya.
Menurut para pelancong yang pernah datang; keindahan air terjun berundak – undak ini tidak hanya pada air yang turun dari atas. Bebatuan yang telah terbentuk sejak ribuan tahun lalu juga dapat disaksikan di sini. Stalaktit – stalagmit yang menghiasi permukaan dinding Air Terjun Mata Jitu menambah indah pemandangan yang tersaji. Bentuk stalaktit dan stalagmit yang beragam menjadi daya tarik tersendiri bagi siapapun yang melihatnya.
Pembangunan Air Terjun Mata Jitu membutuhkan kemauan yang kuat. Karena, gugusan Pulau Moyo terdapat hutan yang menyimpan keindahan surgawi dan sangat tersohor ke penjuru dunia.
Harus secepatnya, lakukan akselerasi konektivitas pembangunan Air Terjun Mata Jitu, karena masa depan Sumbawa terletak pada upaya perbaikan terkait akses menuju kesana yang masih memprihatinkan. Keadaan akses jalan yang berlubang dan berbatu ini, tentunya membuat wisatawan kurang nyaman, kecuali memang yang memiliki jiwa petualang.
Terakhir, diharapkan dukungan penuh pemerintah dan sinergi seluruh pihak untuk terus bergerak sebagai “tourism souldier” dalam pembangunan ekowisata di Pulau Moyo.[]
Penulis: Rusdianto Samawa, Ketua Umum Front Nelayan Indonesia (FNI), Menulis dari Air Terjun Mata Jitu, Labuhan Aji Pulau Moyo