Cosplay tidak hanya berkembang di Jepang, melainkan juga menyebar ke berbagai negara di dunia, terutama di Asia dan Barat.
Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti globalisasi, internet, media sosial, dan industri kreatif.
Cosplay juga menjadi salah satu cara untuk mengekspresikan diri, berkreasi, bersosialisasi, dan mengapresiasi karya-karya populer yang disukai.
Di Asia, cosplay menjadi populer di negara-negara seperti Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, Tiongkok, Thailand, Filipina, Indonesia, dan Malaysia.
Di negara-negara ini, cosplay dipengaruhi oleh budaya populer Jepang, seperti anime, manga, dan J-pop, serta budaya populer lokal, seperti drama, film, dan musik.
Cosplay di Asia juga memiliki ciri khas tersendiri, seperti menggunakan aksesori yang lebih sederhana, menyesuaikan kostum dengan iklim dan adat setempat, dan menggunakan bahasa lokal dalam berkomunikasi.
Di Barat, cosplay juga menjadi populer di negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, dan Brasil.
Di negara-negara ini, cosplay dipengaruhi oleh budaya populer Barat, seperti komik, film, serial televisi, dan musik, serta budaya populer Jepang dan Asia lainnya.
Cosplay di Barat juga memiliki ciri khas tersendiri, seperti menggunakan aksesori yang lebih detail, menyesuaikan kostum dengan karakter dan genre, dan menggunakan bahasa Inggris dalam berkomunikasi.
Salah satu acara yang menjadi ajang cosplay terbesar di dunia adalah Comic-Con International, yang diadakan di San Diego, Amerika Serikat, setiap tahunnya.
Acara ini menampilkan berbagai macam karya populer, seperti komik, film, serial televisi, permainan video, dan novel grafis, serta mengundang para pembuat, pengisi suara, dan aktor dari karya-karya tersebut.
Acara ini juga menjadi tempat berkumpulnya para penggemar dan cosplayer dari seluruh dunia, yang ingin menunjukkan kostum dan kreativitas mereka.
