jfID – Data sementara menunjukkan bahwa Provinsi NTB masuk dalam sepuluh besar Provinsi dengan kasus positif Covid 19. Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia per tanggal 26/4/2020, NTB berada di Posisi ke-7 dengan 195 pasien Positif Covid 19. Senin, 27/4/2020.
Provinsi DKI Jakarta tercatat masih diurutan pertama dengan 3.798 kasus, Jawa Barat dengan 912 kasus, Jawa Timur dengan 785 kasus, Jawa Tengah dengan 649 kasus, Sulawesi Selatan dengan 440 kasus, Banten dengan 370 kasus dan Provinsi NTB dengan 195 kasus.
Lonjakan Pasien Positif Covid 19 di Provinsi NTB membuat kita sebagai masyarakat, mesti terus berhati-hati dan selalu tetap waspada. Akan tetapi dibalik itu, kita patut bersyukur bahwa pada hari ini, cluster penyebaran Covid 19 di NTB sudah bisa teridentifikasi. Senin, 27/4/2020.
Salah satu Cluster yang banyak terjangkit wabah Covid 19 adalah Cluster Gowa, Makassar, Sulawesi Selatan, yakni saudara-saudara kita Jamaah Tabliq (JT). Jamaah Tabliq adalah komunitas yang sangat luar biasa, bekerja dengan keikhlasan, penuh cinta, kasih dam sayang antar sesama Muslim.
Fakta kemudian, Jamaah Tabliq (JT) banyak yang terpapar Covid 19, tentu bukan faktor kesengajaan, sebab siapa yang mau terjagkiti sebuah penyakit, semua orang menginginkan kesehatan dan tak kurang satu apapun.
Faktor yang mungkin bisa muncul adalah faktor komunitas yang selalu mengedepankan sikap berjabat tangan, saling sapa dan terbiasa mengerjakan sesuatu dengan berjamaah. Mungkin inilah yang menyebabkan saudara-saudara Jamaah Tabliq (JT) banyak yang terpapar Covid 19.
Membuat claim sepihak berbentuk justifikasi terhadap Jamaah Tabliq (JT) dirasa tidak tepat dan bijak, disamping itu juga, Jamaah Tabliq yang kebetulan ikut dalam perjalanan ke Gowa, Makassar, Sulawesi Selatan mesti terbuka dan sadar bahwasanya wabah Covid 19 bukanlah sebuah aib dan penyakit yang tak bisa disembuhkan.
Dengan demikian, tak perlu kiranya bersikeras untuk tidak mau dilakukan tes atau diperiksa berdasarakan Rapid Test Diagnostic (RTD) Laboratorium, sesuai dengan Protap Satgas Covid 19.
Data sementara di Provinsi NTB mencata bahwa sebanyak 1.996 PPTG perjalanan Gowa Makassar yang diperiksa, terdapat 451 (22,6%) reaktif. Perlu diketahui bahwa semua orang dengan hasil RDT reaktif dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa Covid 19.
Biasanya reaktif berdasarkan hasil RDT tersebut lebih dari 50% menjadi positif. Artinya bahwa kita masyarakat NTB mau tidak mau harus bersiap siaga dalam beberapa hari kedepannya apabila terdapat lonjakan tambahan Pasien Positif Covid 19.
Melihat kejadian ini, kita tentu tidak ingin berlarut-larut dengan kejadian dengan hanya menilai sisi negatifnya saja, tanpa berbuat suatu apapun. Mari mulai dari diri kita sendiri, keluarga kita, lingkungan sekitar tempat tinggal kita, untuk mematuhi protokol Pemerintah. Tentu kita lebih baik meyalakan lilin daripada harus mengutuk petang. Masyarakat yang dinyatakan reaktif tentu agar mempersiapkan diri dan harus diterima dengan kenyataan psikologis.
Sembuh dari Positif Covid 19 tentu bukan perkara yang sulit, isolasi selama 14 hari, makan makanan yang sehat, cukup vitamin C dan E, berolahraga dan menjaga imunitas tubuh, insyaallah bisa teratasi.
Upayakan untuk kita jangan panik, tetapi sebisa mungkin untuk kita mempersiapkan diri dengan menumbuhkan kesadaran collective, kita patuhi apa himbauan pemerintah, serta melaksanakannay untuk kebaikan kita bersama.