Kenapa Jam Koma Gen Z Jadi Tren? Ini Alasan di Baliknya!

ZAJ
By ZAJ - SEO Expert | AI Enthusiast
4 Min Read
woman sleeping on trailer
- Advertisement -

jfid – Fenomena “Jam Koma Gen Z” semakin viral dan menarik perhatian banyak orang, terutama di media sosial.

Tapi, apa sebenarnya yang menyebabkan tren ini begitu populer di kalangan Gen Z, dan mengapa mereka memilih cara ini untuk istirahat?

kami akan mengungkap alasan di balik fenomena Jam Koma, sebuah gaya istirahat singkat yang sedang booming di kalangan anak muda.

Apa Itu Jam Koma?

Istilah Jam Koma merujuk pada kebiasaan tidur singkat atau power nap yang biasanya dilakukan pada tengah hari atau setelah aktivitas intens yang membuat tubuh dan pikiran kelelahan.

Ad imageAd image

Gen Z dikenal sebagai generasi yang aktif, sering kali multitasking dengan berbagai aktivitas seperti kuliah, kerja part-time, hingga kegiatan sosial.

Dengan banyaknya tuntutan ini, mereka menemukan bahwa tidur sejenak atau yang disebut Jam Koma membantu mengisi ulang energi tanpa harus tidur terlalu lama.

Mengapa Tren Ini Populer?

Meningkatnya Tekanan Psikologis
Gen Z tumbuh di tengah tekanan sosial, finansial, dan teknologi yang pesat. Menurut penelitian, stres akibat pekerjaan, pendidikan, hingga ketidakpastian masa depan adalah beberapa faktor utama yang membuat generasi ini lebih cepat lelah secara mental. Jam Koma menjadi solusi sederhana untuk menyiasati penat yang berlebihan.

Pengaruh Pandemi
Sejak pandemi COVID-19, banyak dari mereka yang mengalami disorientasi waktu. Bekerja atau belajar dari rumah mengaburkan batas antara waktu bekerja dan beristirahat. Ini membuat mereka merasa lebih perlu untuk mengambil waktu istirahat singkat di sela-sela aktivitas harian agar tetap produktif.

Lingkungan Sosial dan Budaya
Di beberapa lingkungan, terutama di kota besar, nongkrong malam hari menjadi hal yang umum di kalangan Gen Z. Kebiasaan ini bisa menyebabkan begadang, membuat mereka sulit mendapatkan waktu tidur yang cukup di malam hari. Jam Koma pun menjadi pilihan untuk “mengejar” waktu tidur yang hilang saat siang hari.

Power Nap untuk Produktivitas
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidur singkat selama 15-30 menit dapat meningkatkan produktivitas dan fokus. Gen Z, yang sangat mementingkan efisiensi, melihat Jam Koma sebagai cara efektif untuk memaksimalkan waktu mereka tanpa mengorbankan kesehatan.

Bagaimana Jam Koma Membantu?

Dengan Jam Koma, Gen Z bisa menjaga produktivitas tanpa perlu istirahat terlalu lama. Banyak dari mereka yang merasa bahwa setelah tidur singkat, mereka dapat melanjutkan aktivitas dengan semangat baru dan fokus yang lebih tajam.

Hal ini juga menjadi strategi bagi mereka untuk tetap menjaga performa di tengah tekanan hidup sehari-hari.

Tips Melakukan Jam Koma

  • Atur alarm maksimal 30 menit: Tidur lebih lama dari itu bisa membuat tubuh merasa lebih lelah saat bangun.
  • Pilih tempat yang nyaman dan tenang: Usahakan untuk tidur di tempat yang minim gangguan agar tidur singkat ini benar-benar efektif.
  • Lakukan di waktu yang tepat: Waktu terbaik untuk Jam Koma biasanya adalah setelah makan siang atau saat energi mulai menurun.

Kesimpulan

Jam Koma bukan hanya tren sementara, tetapi juga bagian dari adaptasi Gen Z terhadap tuntutan zaman.

Di tengah tekanan mental, sosial, dan fisik, tidur singkat menjadi solusi efektif bagi mereka untuk tetap produktif tanpa mengorbankan kesehatan mental dan fisik.

Dengan popularitas yang terus meningkat, siapa tahu tren ini bisa menjadi gaya hidup baru yang diadopsi oleh generasi lainnya.

Jika kamu merasa sering kelelahan atau butuh cara cepat untuk recharge, cobalah Jam Koma!

- Advertisement -
Share This Article