JFID – Kasus asusila kembali nodai kota Dzikir dan Sholawat. Hal itu dengan adanya kasus pemerkosaan terhadap S (20) asal kecamatan Kokop, Bangkalan, Madura, Jawa Timur yang dilakukan secara bergilir oleh tujuh orang tak dikenal, pada pada Jumat (26/6) kemarin.
Kasus itu pun mendapat respon dari Anggota DPRD Kabupaten Bangkalan
Ambar Pramudya Wardhani. Ia mengaku sangat prihatin dan merasa dilecehkan oleh kejadian tidak wajar tersebut.
Menurut Ambar sapaan lekatnya, dia mengajak bagi perempuan harus lebih berhati-hati dalam memilih teman, apalagi teman lawan jenis, karna kata dia, terkadang teman juga memberikan dampak yang buruk terhadap kita.
“tapi tidak semuanya seperti itu,” ujarnya kepada jurnalfaktual.id saat ditemui di kantor DPRD Bangkalan, Rabu (1/7/2020).
Kata Ambar, Perempuan baginya harus bisa menjaga diri dan harus bisa menjaga kepercayaan orang tuanya kalau lagi ada diluar rumah.
“Jadi untuk untuk perempuan jangan pergi tanpa pengamanan orang tua, kalau kita masih percaya dengan teman atau tidak percaya dengan keluarga, itu sama saja bisa membahayakan diri sendiri,” katanya.
Tidak hanya itu, perempuan asal kecamatan Tanah Merah tersebut mengaskan, akan terus melakukan pengawalan terhadapa kasus yang terjadi kemarin, karna baginya ini kejadian yang sangat serius.
“Istilahnya satu orang gadis digilir oleh 7 orang pria dari jam 1 samapai jam 4 dan itu berulang kali, bayangkan saja, maaf ni yaa saya aja yang berumah tangga itu sangat tidak wajar gitu, apalagi ini anak kecil bayangkan saja, kalau ini terjadi sama keluarga kita pasti sangat terpukul dengan kejadian ini,” tegasnya.
Dia menegaskan, harus kita kawal demi keadilan. Meskipun, lanjutnya, komisi D sendiri belum ada pembahasan secara berkelanjutan.
“Saya pribadi siap kawal untuk permasalahan seperti itu, karna saya pribadi perempuan,” Pungkasnya.
Laporan: Imam Faiq