RUU HIP di Pilkada Sumenep

Ningsih Arini By Ningsih Arini
2 Min Read
- Advertisement -

jfID – Pilkada Sumenep yang kian dekat, kini semakin mengerucut pada dua Bacalon yang akan bertarung di 9 Desember. Artinya, akan terjadi Head To Head antara Pasangan Achmad Fauzi-Dewi Khalifah (PDIP serta Partai Pengusung lain) dan Fattah Jasin-Kyai Ali Fikri ( Koalisi PKB, PPP, Demokrat dan Partai lain).

Gren Isu yang menjadi bahan utama adalah Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang diusung PDIP. Sebelumnya, para Kyai se-Madura yang tergabung dalam Aliansi Ulama Madura menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila yang menjadi Prolegnas DPR-RI yang diusulkan PDI-P.

Gejolak RUU Haluan Ideologi Pancasila juga terjadi di Kabupaten Sumenep. Puluhan Ulama yang memakai sorban putih ramai-ramai mendatangi DPRD Sumenep.

“Pancasila sudah Final, Pancasila harga mati, jangan biarkan ideologi-ideologi berbahaya mengancam keutuhan bernegara,” ujar juru bicara kyai Sumenep, Fahri Suyuti di depan pimpinan DPRD Sumenep. Rabu (1/7/2020).

Ad image

Kedatangan para Ulama se-kabupaten Sumenep yang menolak RUU HIP diterima dan direspon ketua DPRD Sumenep, KH. Hamid Ali Munir.

“Kami sebagai wakil rakyat akan menyampaikan pada DPR-RI atas penolakan para Ulama di Sumenep terhadap RUU HIP,” tegas KH. Hamid Ali Munir.

Juru bicara Kyai Sumenep, Fahri Suyuti, akan terus-menerus mengawal RUU HIP agar tidak membahayakan eksistensi Republik Indonesia dari ancaman-ancaman ideologi radikal.

“Tidak ada yang namanya, berketuhanan yang berkebudayaan,” imbuhnya.

- Advertisement -
Share This Article