Sampah Malam Tahun Baru Capai Rekor Tertinggi di jakarta

Shofiyatul Millah
4 Min Read
Sampah Malam Tahun Baru Capai Rekor Tertinggi di jakarta
Sampah Malam Tahun Baru Capai Rekor Tertinggi di jakarta
- Advertisement -

jfid – Malam tahun baru selalu identik dengan kemeriahan, kegembiraan, dan harapan. Namun, di balik semua itu, ada pula dampak negatif yang sering terabaikan: sampah.

Ya, sampah yang berserakan di jalan-jalan, taman, pantai, dan tempat-tempat wisata lainnya, menjadi saksi bisu dari perayaan malam tahun baru yang berlebihan.

Sampah malam tahun baru di Jakarta, misalnya, mencapai 130 ton pada tahun 2024, meningkat dari 74 ton pada tahun 2023, dan hampir menyamai 125 ton pada tahun 2020, sebelum pandemi Covid-19 melanda.

Jumlah ini merupakan jumlah terbesar sejak pandemi, menurut data dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

Sampah-sampah tersebut didominasi oleh botol, gelas, dan plastik bekas makanan dan minuman, serta sisa kembang api dan petasan.

Sampah-sampah ini tidak hanya mengganggu pemandangan, tetapi juga berpotensi merusak lingkungan dan kesehatan.

Plastik, misalnya, merupakan salah satu jenis sampah yang sulit terurai dan berbahaya bagi makhluk hidup. Plastik dapat mencemari tanah, air, dan udara, serta mengancam kehidupan hewan, tumbuhan, dan manusia.

Plastik juga dapat menghasilkan gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim.

Kembang api dan petasan, selain menghasilkan sampah, juga menimbulkan polusi udara dan suara yang mengganggu.

Kembang api dan petasan mengandung bahan kimia beracun yang dapat menyebabkan iritasi mata, saluran pernapasan, dan kulit.

Polusi suara yang ditimbulkan juga dapat mengganggu keseimbangan alam dan kesejahteraan manusia.

Lalu, bagaimana solusinya? Apakah kita harus menghentikan perayaan malam tahun baru? Tentu tidak.

Kita masih bisa merayakan malam tahun baru dengan cara yang lebih ramah lingkungan dan bertanggung jawab. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kita lakukan:

– Kurangi penggunaan plastik sekali pakai. Bawalah botol minum, gelas, piring, dan sendok sendiri saat berpesta. Hindari membeli makanan dan minuman yang dikemas dengan plastik.

Jika harus menggunakan plastik, pastikan untuk membuangnya di tempat sampah yang tersedia atau membawanya pulang untuk didaur ulang.

– Kurangi penggunaan kembang api dan petasan. Kembang api dan petasan memang indah dilihat, tetapi dampaknya tidak baik bagi lingkungan dan kesehatan.

Jika ingin menikmati kembang api, pilihlah yang ramah lingkungan, seperti yang tidak mengandung logam berat, sulfur, dan klorat.

Jika ingin menggunakan petasan, pilihlah yang berukuran kecil, tidak berisik, dan tidak berbahaya. Jangan lupa untuk membersihkan sisa-sisa kembang api dan petasan setelah digunakan.

– Manfaatkan teknologi dan kreativitas. Kita bisa merayakan malam tahun baru dengan cara yang lebih modern dan kreatif, seperti menggunakan drone light show, proyektor, lampu LED, balon, dan lain-lain.

Kita juga bisa membuat dekorasi dan aksesoris sendiri dari barang-barang bekas yang ada di rumah, seperti kertas, kain, botol, dan lain-lain.

Kita juga bisa mengadakan acara virtual dengan teman dan keluarga yang jauh, menggunakan aplikasi video call atau media sosial.

– Jaga kebersihan dan kesehatan. Kita harus tetap menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri dan lingkungan sekitar kita.

Kita harus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Kita juga harus membersihkan tempat yang kita kunjungi setelah selesai berpesta. Kita bisa membawa kantong sampah sendiri atau bekerja sama dengan petugas kebersihan untuk mengumpulkan dan memilah sampah.

Kita juga bisa berpartisipasi dalam kegiatan bersih-bersih yang diadakan oleh pemerintah, komunitas, atau organisasi.

Dengan melakukan tips-tips di atas, kita bisa merayakan malam tahun baru dengan cara yang lebih menyenangkan, sekaligus menjaga lingkungan dan kesehatan kita.

Kita bisa menikmati kebahagiaan tanpa menimbulkan kerusakan. Kita bisa menyambut tahun baru dengan harapan yang lebih baik.

- Advertisement -
Share This Article