jfid – Dalam persaingan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Khairil Anwar, seorang mahasiswa Pendidikan Profesi Guru di Universitas Negeri Surabaya, menyampaikan aspirasinya kepada siapapun yang terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia tahun 2024.
Ia berharap agar mereka memperhatikan dan memprioritaskan sektor Pendidikan di Indonesia.
Khairil menyampaikan aspirasinya kepada media pada Kamis, 14 Desember 2023. Aspirasi yang disampaikan berkaitan dengan sektor pendidikan dan kesejahteraan guru di Indonesia.
“Siapapun Presidennya yang terpilih nantinya, diharapkan dapat memberikan perhatian khusus terhadap kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional,” ujar Khairil.
Dia juga menekankan bahwa pemerintah harus membuat regulasi yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan, mengingat pendidikan merupakan amanat dari UUD 1945 alinea keempat.
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, alinea keempat, menyatakan bahwa salah satu tujuan Pemerintah Negara Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pembahasan mengenai mencerdaskan kehidupan bangsa sangat erat kaitannya dengan pendidikan.
“Selain itu, Pasal 31 ayat (4) menjelaskan bahwa Negara harus memprioritaskan anggaran pendidikan setidaknya dua puluh persen dari APBN dan APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional,” ungkap Khairil, seorang pemuda asal Sumenep.
Khairil juga menyoroti bahwa tujuan pendidikan di sekolah sulit tercapai jika kinerja guru rendah. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja guru, perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kinerja guru, termasuk faktor eksternal seperti kesejahteraan.
Kesejahteraan guru merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan material para guru. Jika kesejahteraan mereka terjamin, mereka dapat lebih fokus dalam mengajar dan meningkatkan kompetensinya melalui pelatihan, penelitian, dan peningkatan wawasan.
“Sebaliknya, jika kesejahteraan guru terabaikan”, kata Khairil “mereka tidak dapat fokus mengajar dan mengembangkan diri karena harus mencari penghasilan tambahan di tempat lain, seperti berwirausaha atau pekerjaan lainnya,” Jelas Khairil, Ketua Tunas Muda Sumenep.