jfid – Pan-Islamisme, sebuah ideologi politik yang melandasi semangat mempersatukan umat Islam di seluruh dunia, muncul sebagai respons kuat terhadap penjajahan dan imperialisme yang dijalankan bangsa Barat terhadap negara-negara Islam.
Terbitnya ideologi ini mengemuka pada saat Islam sedang mengalami kemerosotan, khususnya pada akhir abad ke-19.
Para pelopor Pan-Islamisme seperti Al Tahtawi, Jamaluddin Al-Afghani, dan Muhammad Abduh mencurahkan usaha mereka untuk menghidupkan kembali semangat persatuan di antara umat Islam serta mengembalikan kejayaan yang pernah dicapai oleh peradaban Islam di masa silam.
Mereka berjuang keras untuk merajut kembali persatuan umat Islam dan mengembangkan peradaban Islam yang telah mereka pandang sebagai identitas intelektual dan spiritual yang hilang.
Salah satu hasil nyata dari semangat Pan-Islamisme adalah terbentuknya Liga Dunia Islam pada tahun 1962, di mana 43 negara Islam bersatu dan menyelenggarakan berbagai konferensi Islam.
Dari sini, kemudian lahir Organization of Islamic Conference (OIC) atau Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada 25 September 1969, berpusat di Jeddah, Arab Saudi.
Secara keseluruhan, tujuan utama Pan-Islamisme adalah mengakhiri dominasi penjajahan bangsa Barat atas umat Islam, menghapuskan batasan-batasan etnis dan golongan agar umat Islam bersatu, membangun solidaritas di antara mereka yang menderita akibat kebijakan dominasi Barat, dan mendirikan sistem pemerintahan Khilafah untuk menggalang kemajuan peradaban Islam.
Seiring berjalannya waktu, Pan-Islamisme berhasil meraih perhatian yang luas dari masyarakat Islam.
Mereka menerapkan gagasan Pan-Islamisme dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari agama, politik, pendidikan, hingga budaya. Dengan demikian, Pan-Islamisme telah menjadi gerakan berpengaruh dalam sejarah Islam dan dunia.
Namun, seperti halnya gerakan politik lainnya, Pan-Islamisme juga menghadapi berbagai tantangan. Perbedaan pendekatan dan pemahaman terhadap ideologi ini seringkali menjadi kendala.
Meski demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa semangat persatuan umat Islam yang diusung oleh Pan-Islamisme tetap membawa dampak signifikan dalam menggali identitas dan kebanggaan umat Islam di era modern ini.
Gerakan ini, dengan segala kompleksitas dan dinamikanya, terus menjadi potret menarik dalam kajian sejarah Islam dan dunia yang terus berkembang.